Alasan Taliban Belum Mengizinkan Perempuan Afghanistan Sekolah

- Kamis, 4 November 2021 | 09:39 WIB
Kebijakan pemisahan mahasiswa perempuan dengan laki-laki di perguruan tinggi oleh pemerintahan Taliban di Afghanistan (REUTERS)
Kebijakan pemisahan mahasiswa perempuan dengan laki-laki di perguruan tinggi oleh pemerintahan Taliban di Afghanistan (REUTERS)

Sejak kembali memegang kendali pemerintahan Afghanistan, Taliban melarang remaja perempuan berusia 13 hingga 18 tahun untuk kembali duduk di bangku sekolah menengah.

Pada Sabtu, 18 September 2021 lalu saat hari pertama masuk sekolah pasca peralihan pemerintahan, hanya ada terlihat remaja laki-laki yang kembali bersekolah.

Kebijakan tersebut hampir sama dengan pemerintahan Taliban antara tahun 1996 hingga 2001, dimana perempuan dilarang bersekolah bahkan untuk sampai di perguruan tinggi.

Baca Juga: Bak Tahun 90-an, Begini Potret Hari Pertama Masuk Sekolah di Afghanistan, Hanya Ada Lelaki

Hanya saja pada pemerintahan Taliban era sekarang, perempuan tetap boleh mengenyam pendidikan namun hanya sampai sekolah dasar saja.

Ketika kembali menguasai Afghanistan pada 15 Agustus 2021, Taliban memastikan bahwa perempuan akan mendapatkan hak yang sama seperti laki-laki, termasuk urusan pendidikan dan pekerjaan.

Akan tetap hingga saat ini, perempuan di negara itu juga belum diizinkan untuk kembali bersekolah.

Sementara untuk pekerjaan, hanya perempuan yang bekerja di sektor pekerjaan yang tak bisa digantikan oleh laki-laki saja yang boleh bekerja.

Taliban tetap menolak untuk memberikan alasan resmi mengapa mereka masih melarang remaja perempuan untuk kembali bersekolah.

Namun baru-baru ini, Pejabat Direktur Program dan Bantuan Eksternal di Kementerian Pendidikan era Taliban,Waheedullah Hashimi mengatakan bahwa mereka membutuhkan dana agar bisa kembali mengizinkan remaja perempuan untuk kembali ke sekolah.

Baca Juga: Taliban Segera Izinkan Anak Perempuan Kembali ke Sekolah, Tapi Minta Dibiayai Asing

Dia mengungkapkan bahwa pendidikan di Afghanistan saat ini sedang terpukul akibat diberhentikannya dana dukungan dari internasional.

Hashimi mengklaim tidak ada upaya Taliban untuk sengaja melarang perempuan ke sekolah. Hanya saja pihaknya sedang mencari mekanisme terbaik agar perempuan dapat kembali mengenyam pendidikan sekolah menengah.

"Perempuan akan mendapatkan hak yang sama seperti laki-laki, termasuk bersekolah dan bekerja," kata dia kepada Reuters dikutip Indozone.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X