Kepala Eksekutif Perusahaan Farmasi Swiss, Novartis, Vas Narasimhan menjelaskan, vaksin apa pun untuk virus corona (Covid-19) tidak akan siap digunakan sedikitnya dalam waktu dua tahun.
Novartis tidak lagi membuat vaksinnya sendiri sebab telah menjual bisnis vaksin miliknya pada 2015 kepada GlaxoSmithKline, satu dari banyak perusahaan di dunia yang sedang berlomba menemukan obat untuk virus corona. Sejumlah perusahaan telah melakukan uji coba calon vaksin pada manusia.
"Hasil dari studi klinis pertama calon vaksin seharusnya tersedia pada musim gugur," kata CEO Novartis, Vas Narasimhan, kepada surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ) dikutip Antara, Jumat (15/5/2020).
"Jika semuanya berjalan seperti yang kita harapkan maka akan membutuhkan 24 bulan sebelum kami membuat sebuah vaksin," sambung dia.
Dia mencontohkan, Moderna Inc yang telah mempercepat rencana untuk vaksin eksperimental Covid-19 dan mengatakan pihaknya berharap dapat memulai uji coba tahap akhir pada awal musim panas.
Namun pada pakar menyatakan tidak ada vaksin yang diperkirakan siap untuk digunakan sampai setidaknya 2021, sebab vaksin harus diuji pada manusia secara luas sebelum diberikan kepada ratusan juta, atau bahkan miliaran orang untuk mencegah infeksi corona.
Narasimhan, ketua pengembangan di bisnis vaksin Novartis, mengatakan produksi vaksin virus corona menjadi sebuah tantangan di dunia. Menurutnya, membangun pabrik baru biasanya memakan waktu tiga hingga empat tahun.
"Itu terlalu lama. Kita harus menggunakan jaringan yang sudah ada untuk segera memproduksi jumlah yang lebih besar," ucapnya kepada FAZ.