Jika Pilkada Digelar 2024, Karir Politik Anies Diprediksi Melemah dan Nama Risma Naik

- Jumat, 29 Januari 2021 | 14:03 WIB
Kiri: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Youtube/Pemprov DKI Jakarta), kanan: Mensos Tri Rismaharini. (ANTARA FOTO/BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Kiri: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Youtube/Pemprov DKI Jakarta), kanan: Mensos Tri Rismaharini. (ANTARA FOTO/BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin menilai apabila pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang seharusnya digelar 2022, namun diubah menjadi 2024 akan menguntungkan PDI Perjuangan.

Pasalnya, menurut Ujang, pergelaran Pilkada pada 2022 yang didalamnya termasuk DKI Jakarta akan melemahkan karir politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang jabatannya akan habis pada tahun itu.

Diketahui, Anies digadang-gadang akan mencalonkan diri kembali pada Pilkada DKI yang rencananya akan digelar pada 2022. Namun apabila Pilkada di gelar 2024, maka ia tidak memiliki jabatan selama dua tahun.

“Anies akan habis jadi gubernur di 2022. Artinya Anies akan lemah tak punya jabatan,” ucap Ujang kepada Indozone, Jumat (29/1/2021).

Maka dari itu, apabila Pilkada DKI Jakarta akan digelar pada 2024, Ujang memprediksi kalau PDIP akan diusung maju sebagai calon gubernur untuk Ibukota tersebut.

“Sedangkan disaat yang sama Risma, jadi Mensos. Jika Pilkadanya di 2024 Risma bisa menang. Itu jika Risma diajukan PDIP jadi Cagub di 2024 nanti,” terangnya.

“Kalau Pilkada di 2022 Anies akan menang lagi. Karena dia masih incumbent. Makanya PDIP tak mau Pilkada 2022,” tandas Ujang.

Seperti diketahui, DPR melalui Komisi II saat ini tengah menggodok draf Revisi Undang-Undang (RUU) Pemilu. Namun, hingga kini fraksi PDIP menginginkan Pilkada digelar serentak pada 2024, salah satunya termasuk Pilkada DKI.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X