Pernyataan Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo soal banjir di Jakarta beberapa waktu lalu menuai banyak sorotan.
Pasalnya, Benny justru dinilai mengurusi persoalan yang tidak singkron dengan jabatannya. Apalagi Benny selama ini juga tidak pernah berkicau soal kasus korupsi yang dinilai melanggar asas Pancasila.
Ustaz Hilmi Firdausi bahkan menyentil hal tersebut melalui akun Twitter @Hilmi28, Selasa (23/2/2021).
Menurut Hilmi, BPIP lebih layak berkomentar mengenai kasus-kasus korupsi serta hal-hal lain yang melanggar Pancasila. Bukan urusan banjir DKI Jakarta.
"BPIP itu sgktn Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Hal2 yg melanggar Pancasila sprti korupsi, ketidakadilan,disintegrasi dll yg mnjdi fokus utama, bkn ngomongin banjir DKI. Jika mau dibicarakan jg hrsnya penanganan banjir skala nasional, terutama daerah yg smp saat ini blm surut," cuit Hilmi.
Seperti diketahui, Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo alias Romo Benny menyinggung banjir Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Benny, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum mampu menangani banjir Jakarta. Dia juga menyarankan Anies agar melanjutkan program Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Hal itu diucapkan Benny seperti terlihat dari video yang diunggah kanal YouTube RKN Media berjudul 'Kenapa Banjir Masih Ada di Jakarta!!!' pada 21 Februari 2021 lalu.
Baca cuitan Ustaz Hilmi Firdausi selengkapnya di bawah ini:
BPIP itu sgktn Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Hal2 yg melanggar Pancasila sprti korupsi, ketidakadilan,disintegrasi dll yg mnjdi fokus utama, bkn ngomongin banjir DKI. Jika mau dibicarakan jg hrsnya penanganan banjir skala nasional, terutama daerah yg smp saat ini blm surut.
— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) February 23, 2021
Artikel Menarik Lainnya:
- Pemprov NTT Sebut 1,3 Juta Anak Belum Bisa Berbahasa Indonesia di Daerahnya
- Viral Foto Jadul Vaksinasi Cacar di Jawa Tahun 1941, Netizen Salfok Ukuran Jarum Suntik
- Filipina akan Selidiki Penggunaan Vaksin COVID-19 Ilegal yang Diselundupkan