Penyakit Misterius di India Libatkan Organoklorida, Ditemukan Korban Meninggal

- Jumat, 11 Desember 2020 | 15:23 WIB
Pasien penyakit misterius di India. (REUTERS).
Pasien penyakit misterius di India. (REUTERS).

Penyakit misterius telah menelan korban meninggal. Satu orang dinyatakan telah meninggal dan hampir 600 orang dirawat di rumah sakit sejak akhir pekan lalu lalu di negara bagian India selatan. 

Infeksi misterius tersebut menyebabkan banyak orang jatuh pingsan setelah menderita pusing, kejang, dan mual, yang kini telah merenggut nyawa.

Melansir Channel News Asia, penyelidikan telah difokuskan pada apakah penyakit tersebut dapat dikaitkan dengan beberapa kontaminasi air tanah, penggunaan pestisida yang berlebihan, atau penggunaan klorin secara massal sebagai bagian dari upaya desinfeksi virus corona.

Dokter juga menemukan jejak timbal dan nikel dalam sampel darah beberapa pasien. Kadar timbal yang meningkat bisa menjadi pemicu, terutama karena kadar timbal tampaknya turun di antara pasien sehari setelah dirawat di rumah sakit, kata dokter.

Pemerintah negara bagian mengatakan para pejabat juga memeriksa apakah membuang atau membakar baterai bekas dapat menyebabkan penyakit, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Mereka juga menguji sampel air minum dan susu di daerah itu.

Baca Juga: Terjawab Sudah Penasaran Netizen, Gisel Tak Bantah BAP Kasus Video Syur Adegan Ranjang

Seorang pejabat kesehatan senior juga mengatakan paparan organoklorida yang ditemukan dalam pestisida dan digunakan dalam pengendalian nyamuk bisa menjadi penyebab potensial.

Kadar timbal yang tinggi dalam aliran darah dapat mengganggu perkembangan otak, sistem saraf, dan organ vital seperti jantung dan paru-paru.

Organoklorida dilarang atau dibatasi di banyak negara setelah penelitian mengaitkannya dengan kanker dan risiko kesehatan lainnya. Belum jelas seberapa ekstensif bahan kimia tersebut digunakan di India, meskipun bahan kimia tersebut ditemukan dalam DDT yang digunakan dalam pengendalian nyamuk.

Pakar Organisasi Kesehatan Dunia sedang mensurvei lingkungan di dan sekitar Eluru, mengumpulkan informasi, termasuk tentang sumber makanan.

Otoritas kesehatan menjalankan berbagai tes, dan menteri utama negara bagian itu telah menjanjikan tindakan korektif setelah penyelidikan selesai.

Sebelumnya, pasien pertama dirawat di rumah sakit pada hari Sabtu di Eluru, sebuah kota di negara bagian Andhra Pradesh.

Pada hari Minggu, menurut kementerian kesehatan federal, ada lebih dari 200 orang dirawat di rumah sakit, menderita pusing, sakit kepala dan muntah. Pasien termasuk anak-anak dan wanita pingsan, dan malam itu seorang pria berusia 45 tahun meninggal.

Pada hari Rabu, jumlah pasien melonjak hampir tiga kali lipat. Hingga Kamis, lebih dari 85 persen pasien telah dipulangkan.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X