Perusuh di Capitol Ditahan: Dari Atlet Sampai Mantan Tentara yang Punya Gangguan Jiwa

- Jumat, 15 Januari 2021 | 14:26 WIB
Para pendukun Trump di Gedung Capitol (REUTERS/Leah Millis).
Para pendukun Trump di Gedung Capitol (REUTERS/Leah Millis).

Para pendukung Donald Trump yang merusuh Gedung Capitol, Washington DC, Amerika Serikat beberapa waktu lalu sebagian kini sudah ditangkap dan ditahan. Disatukan oleh keluhan politik dan menyebut diri mereka patriot, kini mereka dinyatakan sebagai penjahat negara.

Melansir dari Reuters, semenjak pihak berwenang mulai menangkap para perusuh di Capitol, dokumen pengadilan merilis beberapa tersangka yang ternyata datang dari berbagai latar belakang. Ada yang seorang petugas polisi, pemilik toko bunga, anggota parlemen negara bagian, veteran militer, bahkan peraih medali Olimpiade, serta orang Amerika di pinggiran. 

Bahkan dari mereka ada yang tercatat sebagai anggota Proud Boys, kelompok ekstrimis sayap kanan. Termasuk tersangka yang sempat menjalani hukuman penjara karena percobaan pembunuhan.

Beberapa dari mereka diketahui membawa segala macam senjata atau bahan peledak. Kerusuhan itu pun telah mengakibatkan lima kematian, termasuk seorang petugas polisi, dan puluhan lainnya luka-luka.

David Blair, seorang pendukung Trump yang tinggal di pinggiran Washington kini didakwa menyerang seorang petugas polisi dengan tongkat. Ia datang ke Capitol setelah melihat bahwa gedung itu telah dibanjiri oleh massa yang mendukung presiden karena dia ingin "menyaksikan sejarah,"

“Saya akhirnya masih menemukan cara untuk mendapatkan masalah karena saya memiliki begitu banyak emosi yang terpendam,” tulisnya kepada Reuters.

Baca Juga: Hasil Swab Negatif, Wali Kota Bandung Sembuh dari Covid-19

Pihak berwenang sejauh ini memberikan sedikit rincian tentang orang-orang yang mereka dakwa, dan beberapa pengajuan pengadilan tetap tertutup.

Setidaknya beberapa dari mereka yang ditangkap sehubungan dengan kerusuhan itu memiliki riwayat penyakit jiwa. Mark Leffingwell dari Seattle, yang menghadapi dakwaan karena menyerang seorang perwira polisi, adalah seorang veteran perang Irak yang menderita PTSD dan cedera otak traumatis, kata pengacaranya kepada hakim.

Selain itu, Richard Barnett yang sempat difoto saat duduk di kantor Ketua DPR AS Nancy Pelosi, mengatakan kepada hakim bahwa dia memiliki riwayat gangguan depresi.

Lonnie Coffman, seorang pria Alabama berusia 70 tahun yang ditangkap karena memiliki bahan peledak di truknya, menggunakan banyak obat untuk penyakit mental, pengacaranya mengatakan kepada hakim dalam sidang minggu ini. Coffman mengaku tidak bersalah pada hari Selasa.

Thomas Robertson, salah satu dari dua petugas polisi Virginia yang tidak bertugas juga dinyatakan terlibat karena memasuki Capitol secara ilegal. Ia sempat berkoar di media sosial yang bangga dalam aksinya di Capitol.  

“Hak DALAM SATU HARI mengambil alih Capitol AS. Terus tusuk kami," tulis Robertson di media sosial, menurut Kepolisian Capitol.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X