Setu (45), seorang pria berwatak aneh nyaris menjadi sasaran amuk warga Desa Natai Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, gara-gara mencuri celana dalam wanita.
Bukan satu atau dua yang telah dicurinya, melainkan sudah mencapai ribuan. Seluruh celana dalam itu dikoleksinya dan disimpannya di dalam gubuk reyot tempat dia tinggal.
Saat gubuknya digeruduk warga, Setu melarikan diri mengancam dengan menggunakan senjata tajam. Dia lantas melarikan diri ke arah kebun.
Dugaan warga selama ini benar. Di dalam gubuk Setu, warga mendapati celana dalam yang sudah bertumpuk tak beraturan.
Bahkan, warga juga mendapati boneka yang memakai pakaian wanita lengkap dengan hijab serta celana dalam. Mereka juga menemukan rok, daster dan bra.
Singkat cerita, sebelum terungkap, para perempuan dan ibu-ibu di Desa Natai Baru resah dan mengeluh karena celana dalam mereka sering hilang di jemuran.
Setelah terulang sekian kali, kecurigaan warga tertuju pada satu nama, yaitu Setu. Dia dicurigai lantaran kerap memperlihatkan gerak-gerik aneh. Hanya saja, warga tidak bisa langsung menuduhnya karena tak punya bukti.
Setelah semakin banyak yang kehilangan celana dalam, warga akhirnya melapor ke perangkat desa setempat. Mereka kemudian menyambangi gubuk yang selama ini ditempati Setu.
Menurut keterangan polisi, Setu mengalami kelainan seks. Dia menjadikan celana dalam perempuan sebagai fantasi demi mencapai kepuasan.
"Dia mencuri baju dan pakaian dalam perempuan. Ketika rumahnya digerebek warga, ditemukan dua boneka perempuan yang dibuatnya sendiri dan dipakaikan celana dalam hasil curian," kata Wakapolres Kotawaringin Barat Kombes Boni Ariefianto.
Menurut Boni, Setu dicurigai telah mencuri pakaian dalam wanita sejak bertahun-tahun. Namun baru kali ini ulahnya ketahuan.
"Warga mengatakan pelaku mengidap kelainan seks. Ada juga yang sedang berguru ilmu hitam," kata Boni.
