Miris, Pesantren Ditutup Paksa oleh Ahli Waris Tanah di Bandung, Warga: Memang Laknat!

- Selasa, 13 Oktober 2020 | 12:53 WIB
Pesantren ditutup paksa dengan seng oleh ahli waris di Bandung. (Ist)
Pesantren ditutup paksa dengan seng oleh ahli waris di Bandung. (Ist)

Pondok Pesantren Nurul A'in di Kampung Curug Dogdog, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, ditutup paksa diduga oleh ahli waris tanah tempat pesantren itu dibangun, pada Minggu (11/10/2020).

Dalam videonya yang beredar luas di media sosial, terlihat gedung pesantren tersebut ditutup dengan seng. Sang ahli waris dibantu oleh sejumlah orang saat menutup pesantren tersebut.

Warga sekitar pesantren pada menyaksikan penutupan itu. Sebagian berteriak takbir dan melafalkan salawat keras-keras.

"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun..." kata warga.

"Memang laknat! Memang laknat!" kata yang lain.

Seorang warga bertanya kepada si ahli waris bagaimana nantinya mereka lewat kalau gedung pesantren ditutup. Pria tersebut dengan enteng menjawab, "Tidak tahu. Bukan urusan saya."

Berdasarkan keterangan yang terhimpun, tanah tersebut tadinya telah diwakafkan oleh pemiliknya yang telah meninggal dunia. Namun, oleh ahli yang mewarisi, karena diduga tidak terima, tanah itu hendak diambil lagi untuk dijual.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Kabupaten Bandung -  Salah satu pesantren di Kabupaten Bandung ditutup paksa oleh ahli waris. Tepatnya, Pondok Pesantren Nurul A'in yang berada di Kampung Curug Dogdog, Desa Sukamenak, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung. Pesantren tersebut merupakan hasil wakaf dari orang tua ahli waris yang kini mencoba menutup pesantren tersebut. Dari pantauan detikcom, Minggu (11/10/2020) pada pukul 19.30 WIB sebagian gedung pesantren sudah ditutupi oleh beberapa seng. Diperkirakan panjang seng yang menutupi gedung pesantren tersebut sekitar 10 meter. Salah satu kerabat dari pengelola pesantren tersebut, Widia Adiningsih (25) mengatakan, dirinya menyaksikan langsung proses penutupan. Pada Minggu sekitar pukul 09.00 WIB sejumlah orang sudah terlihat berdiam diri di depan pesantren. "Posisi saya sedang di rumah sama anak-anak. Mereka pada datang ke sini tahunya langsung masuk," kata Widia. Dari kesaksian Widia, ahli waris bersama sejumlah orang sudah terlihat membawa perkakas untuk menutup pesantren. Tidak lama, mereka pun menutup beberapa gedung menggunakan seng. Widia mengatakan, beberapa waktu lalu sudah ada aktifitas pemasangan bambu. Ternyata, bambu tersebut digunakan untuk penyangga seng yang sekarang menutupi gedung pesantren. "Sekitar sembilan orang yang datang ke sini. Keliatannya mereka sudah persiapan. Minggu sebelumnya juga mereka sudah masangin bambu," ucap Widia. Beruntungnya pihak desa dan MUI setempat mampu mencegah penutupan pesantren menjadi lebih luas. "Alhamdulilah tapi keburu datang kades sama MUI ke sini," ujarnya. Meski demikian, seperti dilihat detikcom, aktivitas pesantren masih berjalan. Sejumlah santri masih terlihat mengaji bersama. Selain itu, sejumlah warga pun berdatangan untuk melangsungkan pengajian rutin di lokasi yang kini ditutupi seng. Artikel detik.com

A post shared by ???????????????????????????????????? (@ndorobeii) on

Penutupan tersebut segera terhenti ketika para anggota MUI setempat datang ke lokasi.

Pada video lainnya, terlihat para santri keluar dari gedung pesantren dan meneriakkan takbir bersama-sama.

Mereka kemudian sujud syukur karena seng yang menutup pesantren kembali dibongkar.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X