Seorang wanita bernama Chan Chen, 36 tahun ditemukan tak bernyawa di rumahnya di Sydney setelah suaminya, Haoling Luo, menikamnya tiga kali di dada karena perkelahian.
Dikutip dari The Sun, Luo meninggalkan pesan untuk seorang teman.
"Saya sedikit abnormal secara mental beberapa hari yang lalu dan secara tidak sengaja membunuh istri saya saat bertengkar dengannya," bunyi surat itu.
Chen, juga dikenal sebagai Vivien, memberi tahu suaminya bahwa dia ingin bercerai sebelum dia dibunuh secara brutal dan ditemukan di lemari pendingin pada 27 November 2019.
Beberapa hari sebelumnya, pada 24 November, para tetangga menelepon polisi setelah mendengar suara-suara keras dan anak-anak berteriak.
Atasan Chen mendapat pesan dari Chen keesokan paginya yang mengatakan bahwa dia tidak akan masuk kerja selama beberapa minggu.
Ketika bosnya meneleponnya, Luo menjawab dan berkata bahwa istrinya tidak dapat menjawab telepon.
Menurut laporan, advokat yang membantu petugas koroner, Durand Welsh, mengatakan kepada Pengadilan Koroner NSW bahwa Luo membeli lemari es pada hari itu dan membuang tubuh istrinya ke dalam.
Dia kemudian melarikan diri ke China bersama dua anak pasangan itu. Ketika Luo tiba di China, Welsh mengatakan dia mengaku kepada ayah Chen.
Luo ditahan oleh otoritas Tiongkok dan mereka bermaksud untuk menuntutnya atas pembunuhan tersebut. Dia bersikeras bahwa teleponnya 'disadap' dan seorang dokter di China yakin dia menderita skizofrenia.
Luo mengira orang-orang mencoba menyakitinya dan membunuhnya, dan dia yakin istrinya berselingkuh.
Deputi Pemeriksa Negara Elaine Truscott hari ini menyimpulkan bahwa penyebab kematian Chen adalah luka tusuk di dada.
