Hadirnya Presiden Jokowi sebagai saksi pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah dan kemudian diunggah di akun media sosial resmi kenegaraan, menuai kritikan pedas sejumlah pihak.
Namun, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengaku heran dengan hal tersebut. Ngabalin mengungkap Presiden Jokowi sering hadir di acara pernikahan.
"Kalau soal Presiden datang di acara Aurel dan Atta itu kan bukan saja peristiwa yang pertama, orang sopirnya saja, ajudannya saja menikah beliau datang. Tergantung pada konteks Pak Jokowi hadir secara personal," kata Ngabalin, Senin (5/4/2021).
Hal inilah yang membuat Ngabalin heran kenapa beritanya viral dan menjadi polemik. Ngabalin menegaskan bahwa pernikahan Atta-Aurel menerapkan prokes ketat.
"Jadi, itu yang kadang juga kita bilang apa yang menjadi masalah, gitu loh. Kok jadi beritanya luar biasa viral kayak begitu," sambungnya.
"Intinya kan sebenarnya pada protokol kesehatan, karena yang dikhawatirkan itu menimbulkan klaster-klaster baru. Bandingkan saja dengan acara yang ketat protokol kesehatan dibanding kemarin," tuturnya.
Dalam pernikahan tersebut, seluruh tamu sudah diwajibkan tes PCR untuk memastikan mereka negatif atau positif Covid-19.
"Itu sudah tes PCR. Orang itu dilakukan dengan sangat ketat, tidak ada kekhawatiran-kekhawatiran," tegas Ngabalin.
Pernikahan Atta-Aurel yang digelar Sabtu, 3 April 2021 memang dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara. Mulai dari Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menhan Prabowo Subianto, dan Presiden Jokowi.
Salah satu kritikan dilayangkan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Menurutnya, kehadiran Jokowi dan Prabowo dalam pernikahan tersebut kian membuktikan kualitas kepemimpinan.
Pertama tentu amal yg baik menjadi saksi nikah. Krn pernikahan memang ibadah & sakral. Sebagian menilai terlalu berlebihan jk dua tokoh menyisihkan waktu utk sebuah acara privat. Kalau saya berpendapat, ya memang itulah kualitas kepemimpinan kita saat inihttps://t.co/anW8HA24tt
— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) April 5, 2021
"Sebagian menilai terlalu berlebihan jika dua tokoh menyisihkan waktu untuk sebuah acara privat. Kalau saya berpendapat, ya memang itulah kualitas kepemimpinan kita saat ini," ucap Mardani.
Apalagi, akun medsos resmi negara sampai mengunggah momen pernikahan tersebut seakan-akan merupakan agenda resmi negara.
