PBNU Angkat Bicara Terkait Kader Banser yang Diduga Dipersekusi

- Rabu, 11 Desember 2019 | 11:29 WIB
ANTARA/PBNU/Screenshoot/Twitter/@nahdlatululama
ANTARA/PBNU/Screenshoot/Twitter/@nahdlatululama

Jagat Twitter baru-baru ini dihebohkan dengan persekusi yang dialami oleh dua anggota Banser di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Dalam video yang diupload akun Twitter resmi Nahdlatul Ulama @nahdlatululama terlihat dua anggota Banser yang diketahui salah satunya bernama Eko dihampiri sambil direkam oleh pemuda yang belum diketahui identitasnya.

Sambil merekam, pemuda itu lantas berujar "monyet" sembari meminta dua anggota banser itu menunjukkan KTP.

"Monyet, mana KTP lo, gua mau lihat. Ngapain di Jakarta tanah gua Betawi," ujarnya sambil memaksa meminta KTP.

Pemuda itu kemudian menanyakan maksud dan tujuan kedatangan anggota banser itu ke Jakarta. Dengan tenang, salah satu anggota banser menjawab bahwa mereka sedang bertugas mengawal Gus Muhafik.

Tapi, pemuda itu malah meminta anggota banser untuk takbir bersamanya untuk membuktikan keislaman mereka. Lagi, lagi anggota banser itu tetap tenang. Namun, setelah itu mereka malah disebut "kafir" oleh pemuda tersebut.

Di akhir video, pemuda itu malah mengumpat dengan mengatakan "anjing" kepada kedua anggota banser.

-
ANTARA/Sigit Pinardi

Melihat hal ini, Ketua Harian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, Robikin Emhas menyesalkan persekusi yang dialami oleh anggota Barisan Ansor Serbaguna atau banser. Ia menyayangkan kenapa pemuda itu dengan mudahnya menuduh orang lain kafir.

Robikin menjelaskan, agama Islam melarang pengkafiran terhadap sesama muslim. Ia menduga, ini adalah imbas dari ideologi takfiri.

"Mudahnya menjatuhkan vonis kafir ini boleh jadi disebabkan karena ideologi takfiri yang belakangan berkembang di Indonesia. Baginya, selain pengikut ajarannya adalah kafir," kata Robikin.

Menurutnya, orang-orang takfiri tak peduli dengan orang yang dikafirkannya, meskipun sama-sama memeluk agama Islam. Padahal kata Robikin, pokok ajaran Islam sama, yaitu syahadat, salat, puasa, zakat dan haji.

"Perilaku merasa diri paling Islam, apalagi disertai akhlak tercela dengan mengolok, mencaci dan memaksa justru mencoreng wajah Islam dan menurunkan keluhuran ajaran Islam itu sendiri," katanya.

Meskipun begitu, Robikin mengapreasiasi sikap kader banser Depok, Jawa Barat, Eko yang mengalami persekusi. Ia memuji Eko yang tetap tenang, sabar serta tak mudah terpancing emosinya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X