Bus AKAP kembali Beroperasi, Hanya Terminal Pulogebang yang Dibuka

- Senin, 11 Mei 2020 | 12:35 WIB
Ilustrasi bus antar kota antar provinsi (AKAP). (INDOZONE/Febio Hernanto)
Ilustrasi bus antar kota antar provinsi (AKAP). (INDOZONE/Febio Hernanto)

Berdasarkan Surat Edaran No SE.9/AJ.201/DRJD/2020, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali mengizinkan bus antar kota antar provinsi (AKAP) beroperasi selama larangan mudik berlangsung. Namun, tidak semua terminal yang beroperasi melainkana hanya Terminal Pulogebang, Jakarta Timur.

"Dilakukan pembukaan operasionalnya di terminal Pulogebang saja untuk Jabodetabek. Hanya satu terminal itu aja yang beroperasi," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo di Jakarta, Senin (11/5/2020).

Syafrin mengatakan, waktu operasional bus AKAP di terminal tersebut hanya berlaku dari pukul 13.00 hingga 18.00 WIB. Walaupun begitu, operasionalnya harus terus dievaluasi guna memastikan tak terjadi kepadatan di sana. 

"Sementara kita batasi dulu (waktunya)," tuturnya. 

Dia menyampaikan, pihaknya juga telah mewanti-wanti dan mengimbau kepada seluruh perusahaan otobus (PO) untuk memperketat persyaratan pembelian tiket bus kepada setiap penumpang. 

Sebab, lanjut dia, masyarakat yang diizinkan pergi keluar kota dengan syarat tertentu, seperti merupakan WNI yang dipulangkan dari luar negeri, warga yang memiliki anggota keluarga yang meninggal dunia, warga yang sakit berat dan perlu dirujuk ke rumah sakit lain, dan pejabat negara atau aparatur sipil negara (ASN) yang memiliki surat tugas.

"Kemudian, disampaikan ke Dishub untuk dilakukan pengecekan. Sehingga, pada saat penumpang akan check in, itu kita sudah terkonfirmasi surat-surat yang ada," pungkasnya.

Pemerintah lewat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah memberikan kelonggaran moda transportasi berbagai jenis untuk beroperasi di tengah pandemi virus corona (Covid-19) di Tanah Air. 

Namun, sejumlah pihak menyayangkan kebijakan ini, karena dinilai penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk cegah penularan dan penyebaran tidak akan efektif dan maksimal.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X