UN 2020 Dihapuskan, Tugas Guru Lebih Ringan?

- Selasa, 24 Maret 2020 | 18:02 WIB
Suasana Ujian Nasional 2019 (INDOZONE/Desika Pemita)
Suasana Ujian Nasional 2019 (INDOZONE/Desika Pemita)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengambil keputusan untuk membatalkan Ujian Nasional 2020. Keputusan tersebut diambil setelah melihat situasi penyebaran Covid-19 di Indonesia. Angka kasus penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru itu memang terus mengalami peningkatan sejak pertama kali ditemukan.

Keputusan membatalkan Ujian Nasional 2020 tentunya mendapat tanggapan dari banyak pihak. Menurut Kepala SMA Negeri 4 Jakarta Drs. Hery Yanto, dengan situasi seperti pembatalan UN adalah keputusan yang tepat. Sebab tak bisa dipungkiri masih banyak warga yang keluar rumah sehingga meningkatkan risiko penyebaran Covid-19 padahal sudah diperingatkan untuk membatasi aktivitas.

Dengan pembatalan UN ini, dianggap sudah pas. Alasannya, standar kelulusan bisa diambil dari perhitungan yang lain.

“Kebetulan UN beberapa tahun terakhir tidak diperhitungkan sebagai standar kelulusan. Jadi saya rasa keputusan pembatalan sudah pas,” ujar Hery saat dihubungi Indonezone melalui sambungan telepon, Selasa (24/3/2020).

-
Drs. Hery Yanto, Kepala SMAN 4 Jakarta (INDOZONE/Desika Pemita)

Apakah tugas guru menjadi lebih ringan?

“Logikanya berkurang. Tapi ada juga guru yang kecewa UN ditiadakan karena sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari," ungkapnya.

Meski UN dibatalkan, tapi pembelajaran masih berlangsung. Hasilnya, murid-murid tak akan kekurangan materi yang disampaikan, apalagi selama study from home. Kini, murid-muris pun bisa fokus ke persiapan SBMPTN.

"Lalu dengan ditiadakan UN, sementara sampai 5 Mei masih ada pembelajaran, jadi saya instruksikan mulai hari ini para guru materinya sudah fokus ke persiapan SBMPTN, bukan materi UN lagi,” pungkas Hery.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X