Cerita Megawati saat Bung Karno Terima Tamu Bersarung dan Tak Bersepatu, Ternyata Warga NU

- Rabu, 1 Februari 2023 | 09:27 WIB
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (kiri) mewakili Presiden RI pertama Soekarno menerima penghargaan kategori nasional yang diberikan oleh Ketua PBNU. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (kiri) mewakili Presiden RI pertama Soekarno menerima penghargaan kategori nasional yang diberikan oleh Ketua PBNU. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri turut menghadiri acara Anugerah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) sebagai rangkaian dari peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-100 tahun NU, yang digelar di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (31/1/2023) malam. 

Dalam sambutannya, Megawati menceritakan tentang kenangan masa kecilnya bersama orang-orang NU. Awalnya dia bercerita, bahwa sang ayah yang merupakan Presiden pertama RI Soekarno mengajarkannya soal sopan santun. 

“Ketika masa kecil saya, kami sebagai anak presiden itu diajari untuk sopan santun dalam berpakaian, selalu kalau ada tamu harus rapi, dan kalau ingin bertemu bapak ibu saya, meskipun sedang ada tamu tidak boleh dikatakan jangan, jadi boleh masuk,” kata Megawati. 

Baca Juga: Erick Thohir: NU Organisasi Islam Terbesar di Dunia yang Junjung Tinggi Keberagaman 

Kemudian, lanjut Megawati, pada suatu momen ayahnya kedatangan tamu. Mereka datang terlihat memakai peci, berbaju koko, dan bersandal kulit.

“Datanglah sebuah rombongan lalu berpakaian peci, memakai baju koko, memakai sarung, nah ini saya orangnya pemerhati, lalu memakai sandal,” tuturnya.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Hadiri Anugerah 1 Abad Nahdlatul Ulama

Saat itu Megawati yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar lantas ingin memprotes kepada sang ayah lantaran tamunya tersebut tidak memakai sepatu.

“Jadi saya bisik-bisik kepada beliau (Soekarno) katanya kalau mau terima tamu pakaiannya mesti rapi, itu tamu bapak kenapa ga pake sepatu? Jadi bapak saya bingung kan, langsung saya disuruh diam karena saya memang agak cerewet,” ungkap Megawati.

“Nanti katanya (Soekarno) kamu keluar dulu. Setelah keluar saya tagih, ketika sudah selesai menerima tamu tersebut jadi beliau bilang lain kali jangan ngomong gitu itu nanti kalau kedengaran ga sopan,” sambungnya.

Kemudian Megawati mengungkapkan, dirinya pun langsung bertanya setelah sang ayah selesai menerima tamu. Soekarno lantas menjelaskan bahwa tamunya tersebut merupakan para pejuang, yakni orang-orang NU.

“Diajarinya kan, mesti pake sepatu, itu kenapa pakai sandal, sandalnya pun jepit kulit gitu kan, ya saya masih ingat. Terus bapak saya bilang, itu pejuang, kami dari kecil selalu sudah mendengar kata pejuang, pejuang apa itu tadi? Ya itu dari kalangan NU,“ tutur Megawati.

“Jadi makanya setiap kalau lihat, mohon maaf, yang duduk di sini seperti pak Maruf segala saya sudah ga pangling lah karena sudah dari dulu saya tahu kalau tamu yang tidak bersepatu itu sudah pasti adalah orang dari kalangan NU, mohon maaf,” pungkas canda Megawati disambut tawa dan tepuk tangan tamu yang hadir.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X