Menko Airlangga Sebut Kartu Prakerja Dukung Visi Indonesia Emas 2045

- Kamis, 21 Juli 2022 | 18:56 WIB
Ilustrasi Kartu Prakerja. (ANTARA/Aditya Pradana Putra)
Ilustrasi Kartu Prakerja. (ANTARA/Aditya Pradana Putra)

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Kartu Prakerja menjadi salah satu program andalan pemerintah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat untuk memasuki dunia kerja dan usaha. 

Airlangga juga mengungkap capaian positif dalam Kartu Prakerja. Hal itu dibuktikan dengan jumlah peserta yang diterima dalam Program Kartu Prakerja sebanyak 11,4 juta orang pada 2020 dan 2021. 

"Ini merupakan capaian positif, dan pemerintah berkomitmen untuk terus menyediakan program peningkatan skill seperti ini untuk mengakselerasi kemampuan SDM nasional. Ini sesuai dengan Visi Indonesia Emas 2045," ujar Airlangga dalam siaran persnya, Kamis (21/7/2022).

Berdasarka survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari, 84,18% peserta mengaku Kartu Prakerja dapat meningkatkan ketrampilan kerja. Karena itu Ketum Partai Golkar ingin masyarakat bisa memanfaatkan program tersebut untuk menambah kemampuan, wawasan, serta jejaring dalam berusaha.

Sementara, Kepala Pusat Penelitian Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nawawi mengungkapkan Kartu Prakerja menjadi salah satu pendukung untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dia bilang Kartu Prakerja ada untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) tenaga kerja Indonesia untuk bisa bersaing dalam pasar tenaga kerja.

"Itu harus embeded karena kita dalam konteks penyiapan tenaga kerja kita dihadapkan pada permasalahan over supply, di mana tenaga kerja kita terlalu banyak sementara kapasitas ekonomi untuk menyerap mereka masih terbatas. Sehingga dengan adanya program ini, otomatis bisa meningkatkan kapasitas mereka, para pekerja kita, sehingga diharapkan mereka juga bisa bersaing," terang Nawawi.

Menurutnya, untuk bisa mencapai visi Indonesia Emas 2045, dibutuhkan SDM yang mumpuni. Tidak hanya unskilled workes tapi juga skilled workers.

"Untuk menuju Indonesia Emas 2045, kita juga butuh skilled workers, tidak hanya unskill workers. Itu harus ditingkatkan. Makanya ini bagian dari desain bagaimana kita bisa meningkatkan kapasitas keterampilan pekerja kita," ungkapnya.

Baca Juga: Penguatan Koalisi Seiring dengan Penentuan Figur

Nawawi mengungkapkan program Kartu Prakerja didasari semangat untuk menyiapkan tenaga kerja mandiri. Kapasitas tenaga kerja dan angkatan kerja begitu banyak sementara daya serap ekonomi masih terbatas dan bergeser ke arah semi-bantuan sosial (bansos) akibat pandemi covid-19.

"Dengan adanya Kartu Prakerja ini bisa menciptakan pekerja-pekerja mandiri baru yang tidak tergantung dari pasar tenaga kerja yang terbatas. Itu idenya. Sekarang masuk ke semi-bansos akibat dari dampak pandemi banyak orang kehilangan pekerjaan," ujarnya.

Nawawi juga mengaresiasi komitmen pemerintah untuk tetap melanjutkan program tersebut. Karena menurutnya, Kartu Prakerja membutuhkan dana yang tidak sedikit.

"Dalam konteks Indonesia, karena kita negara berkembang punya program seperti ini. Karena tantangan bagi negara berkembang adalah bagaimana bisa mendanai program ini. Dan ini dananya tidak kecil tapi besar sekali. Komitmen pemerintah untuk pelaksanaan program ini ya saya sangat apresiasi, terlepas dari masalah di lapangan yang sering kita dengar," bebernya.

Di sisi lain, Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho Program Kartu Prakerja telah masuk tahun ketiga, sudah gelombang ke 37. Sudah saatnya program semi bansos ini dievaluasi oleh pemerintah dan dipertajam sesuai kebutuhan dunia kerja sekarang. 

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X