Pemerintah akan mempertimbangkan permintaan pengusaha untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) klaster digital di Jawa Timur. Hal ini, untuk mengimbangi klaster digital yang sudah ada sekarang seperti di BSD Tangerang, Batam dan Bandung.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan, sudah ada beberapa investor yang tertarik membangun industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur di antaranya industri otomotif, tekstil, elektronika serta komponennya.
Kriteria harus dipenuhi agar pembangunan KEK di Jawa disetujui, industri berorientasi ekspor, menghasilkan produk substitusi impor baik itu bahan baku maupun barang setengah jadi, serta berbasis teknologi tinggi.
Selama ini, kata Airlangga, industri berbasis teknologi tinggi banyak berpusat di Karawang, Jawa Barat. "Kami akan berupaya menarik ke Jawa Timur, karena sudah ada yang mengusulkan," ungkapnya.
Ia menegaskan, pengembangan KEK di Pulau Jawa sekaligus difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). "Pemerintah telah menginisiasi beberapa program untuk peningkatan kompetensi SDM, antara lain pendidikan vokasi yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri," ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, selama ini, pengembangan KEK industri dilakukan di luar Jawa dengan tujuan pemerataan pertumbuhan ekonomi.
"Kesepakatannya adalah KEK industri boleh di Jawa, tetapi ada kriteria supaya tidak menggangu industri yang sudah ada di luar KEK," ungkapnya.
