Wow... Supir Taksi Online Kini Bisa Nikmati KPR

- Senin, 7 Oktober 2019 | 20:42 WIB
Ilustrasi taksi online. (Reuters/Simon Dawson/File Photo)
Ilustrasi taksi online. (Reuters/Simon Dawson/File Photo)

Pengemudi taksi online yang merupakan kelompok masyarakat berpenghasilan tidak tetap, kini mendapat akses untuk pembiayaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Selain memiliki tenor yang panjang hingga 20 tahun, driver taksi online juga mendapatkan tingkat suku bunga KPR flat, hingga batas akhir cicilan terselesaikan. 

Adalah perusahaan aplikator transportasi Grab Indonesia yang kemudian menggandeng perusahaan secondary mortgage (pembiayaan sekunder perumahan) PT Sarana Multigriya Finansial/SMF (Persero) dan dua perusahaan multifinance, yaitu PT Batavia Finance dan  PT Reliance untuk mewujudkan pembiayaan KPR bagi sektor informal non-fixed income tersebut. 

"Yang menarik, pertama ini adalah sektor informal yang selama ini ada bank yang menggarap, tapi bukan dalam jumlah yang signifikan. Nah ini kan kita memang ingin membiayai sektor informal itu sendiri, si pengemudi-pengemudi Grab yang notabene di sektor informal dan yang melakukan (pembiayaan KPR) bukan perbankan. Dan ini sudah ada dalam Peraturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dengan sumber pembiayaannya dari lembaga pembiayaan sekunder perumahan,"ujar Direktur SMF Trisnadi Yulrisman kepada Indozone di kantornya, Senin (7/10). 

Trisnadi mengungkap, yang menjadi tantangan dari pembiayaan untuk sektor non-formal, yaitu potensi terjadinya kredit macet atau non performance Loan (NPL) yang cukup tinggi. Sementara itu di sisi lain, para pekerja di sektor tersebut juga membutuhkan akses pembiayaan, khususnya untuk kepemilikan rumah. 

"Ini program yang sangat efektif untuk ke sektor informal. Mekanismenya sama dengan bank. Kita melihatnya lebih kepada risiko di penyalur KPR-nya (perusahaan multifinance). Ini lebih kepada bisnis ke bisnis, tidak langsung ke masyarakat. Cuma, mekanismenya kita (SMF) yang ciptakan, kita yang membuat KPR-nya SMF itu sendiri dengan suku bunga yang fix. Dan, kedepan berpotensi untuk di-sekuritisasi," jelasnya. 

Trisnadi mengungkap, hingga akhir 2019 nanti, pihaknya menargetkan jumlah pembiayaan untuk KPR sektor non formal ke pengemudi Grab bisa mencapai Rp 100 miliar. Penyalurannya melalui dua perusahaan multifinance, PT Reliance dan PT Batavia Finance. Kedepan, ia berharap komunitas-komunitas pekerja non-formal lainnya bisa juga digarap untuk pembiayaan KPR dengan skema tersebut. 

"Perlu dicatat juga, seperti untuk Grab ini, kan gak sembarangan pengemudi bisa mengakses. Dilihat juga track record yang penghasilannya beberapa tahun sejak jadi pengemudi Grab ini berdiri, dan dia terus melakukan itu. Dan itu cukup konsisten penghasilan dia, misalnya 8 juta perbulan, nanti tinggal mengikuti repayment capacity-nya dia. Tinggal disesuaikan dengan penghasilan dan plafond kredit yang ada, rumahnya tipe berapa," pungkasnya.(SN)

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X