William Tokopedia: Isi Kepala Saya Kebanyakan Mikir

- Kamis, 10 Oktober 2019 | 09:24 WIB
Pendiri Tokopedia William Tanuwijaya. (dok.Indozone/Alwan)
Pendiri Tokopedia William Tanuwijaya. (dok.Indozone/Alwan)

Perusahaan e-commerce Tokopedia kini telah menjadi perusahaan unicorn di Indonesia. Berbagai inovasi telah dikeluarkan oleh perusahaan yang dinahkodai William Tanuwijaya.

Setelah mendapatkan kucuran dana dari Alibaba Group dan Softbank Vision Fund, perusahaan yang ingin membuat super ecosystem ini, terus melejit seiring dengan tingkat konsumsi dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. 

Tokopedia mengklaim telah memberdayakan jutaan penjual dan pengguna melalui marketplace dan produk perusahaan fintech dan pembayaran, logistik dan fulfillment, serta mitra Tokopedia dengan kontribusi pada total ekonomi Indonesia mencapai 1 persen.

Saat jadi pembicara di Tech in Asia Conference, CEO Tokopedia William Tanuwijaya memaparkan, jika selama 10 tahun terakhir ini, perusahaanya bukan berarti mulus terus. Bahkan, mengalami masa sulit dalam membangun integritas agar dipercaya masyarakat. 

Ia mengaku, dengan kesibukan saat ini, sudah melewatkan asiknya baca buku. Padahal, lanjut ia, dengan membaca bisa mendorong imajinasi.

"Sekarang itu, kalau baca satu halaman saja sudah gak bisa konsentrasi. Isi kepala saya malah kebanyakan mikir. Apapun saya pikirkan, dari pekerjaan dan hal-hal lainnya," ujarnya.

 

-
Pendiri Tokopedia William Tanuwijaya. (dok.Indozone/Alwan)

William menegaskan, untuk menambah pengetahuan dan pandangan, dirinya lebih memilih mendengarkan podcast atau beralih menonton layanan video on-demand karena gampang. 

"Inspirasi lainnya, sering saya dapatkan dari film dokumenter. Misalnya, yang paling terbaru saya menonton film dokumenter tentang Bill Gates," ujarnya. 

William bercerita, dengan kondisi saat ini, dirinya ingin membawa Tokopedia menjadi perusahaan global dan tidak berhenti membangun ekosistem untuk bisa berkompetisi di Internasional.

Namun, lanjut ia, pihaknya belum berencana mencari modal lainnya, lewat penawaran di bursa saham. Alasannya, Tokopedia memiliki investor yang sangat kuat.

"IPO merupakan rencana jangka panjang Tokopedia," ujar William.

William mengaku banyak belajar dari pasar di Indonesia, yang memiliki hal yang sangat berbeda dibandingkan China, karena punya budaya yang berbeda-beda dan memiliki populasi muslim terbesar. 

"Kita berpikir jangka panjang, bukan jangka pendek. Fokus kita bukan hanya pada bagaimana, tapi juga siapa. Dalam 10 tahun ini, kami terus konsisten dan konsisten itu tidak mudah," ujarnya. 
 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X