Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia memaparkan hasil temuan survei, mengenai keterbukaan informasi terkait pasien positif virus corona. Salah satunya adalah terkait informasi riwayat perjalanan dari pasien tersebut.
Sebelumnya, terdapat sebanyak 97% responden menjawab setuju kalau riwayat perjalanan pasien, terutama selama 14 hari terakhir dipublikasikan kepada masyarakat.
Kemudian, dalam survei tersebut juga diberikan pertanyaan kepada responden, mengenai saluran atau melalui media apa riwayat perjalanan pasien Covid-19 akan dipublikasikan.
“Jadi ada 80% yang menyatakan bahwa riwayat perjalanan pasien itu diinformasikan lewat kanal aplikasi pesan, ada WhatsApp, LINE, Telegram dan lain-lain,” ucap Wasekjen Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia Dr. Dicky Pelupessy dalam teleconference-nya, Jumat (27/3/2020).
Sementara itu, sebanyak 70% menjawab kalau informasi mengenai riwayat perjalanan dari pasien positif corona disampaikan melalui website, dan 26% ingin disalurkan melalui pesan singkat atau SMS.
Melalui survei tersebut, terdapat persentase paling rendah, yakni sebanyak 4% responden yang menginginkan kalau informasi mengenai riwayat perjalanan pasien dipublikasikan di media sosial pemerintah.
“Hanya 4% diinformasi lewat kanal media sosial resmi pemerintah,” pungkasnya.
Sekadar diketahui bahwa survei tersebut dilakukan secara online kepada kurang lebih 15 ribu responden pada akhir pekan lalu, yakni 20-21 Maret 2020. (Sar)
