Jokowi Dinilai Jalani Politik Akomodatif di Periode Kedua 

- Selasa, 31 Desember 2019 | 12:59 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Antara/Wahyu Putro A)
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Antara/Wahyu Putro A)

Struktur pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua 2019-2024 semakin gemuk. Hal ini tak lepas dari politik akomodatif yang dijalankan Jokowi.

Analis Politik yang juga merupakan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mempertanyakan kebijakan Jokowi ini. Khususnya terkait manfaat semua bagi masyarakat.

"Jika akomodasi politik lebih diutamakan ketimbang urgensi, sesungguhnya presiden berada pada posisi yang lemah dan tidak mampu berkutik menghindar atau melawan tekanan politik," kata Pangi ketika dihubungi Indozone, Selasa (31/12). 

Lanjut dia, penambahan struktur dan jabatan strategis di lingkaran presiden harus punya rasionalisasi yang kuat. Jika tidak, Jokowi bisa saja dicap inkosisten.

Sebab, menurut Pangi, presiden harus menghindari menambah jabatan sebagai bagian dari upaya akomodasi politik semata. Dia menilai, hal tersebut tidak punya korelasi linear terhadap peningkatan kinerja.

Justru, tambah Pangi, apa yang dilakukan Presiden Jokowi hanya pemborosan keuangan negara.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X