Cegah Omicron, Menkes: Tidak Usah Keluar Negeri, Sumber Penyakit

- Senin, 27 Desember 2021 | 10:35 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. (REUTERS/DADO RUVIC)
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. (REUTERS/DADO RUVIC)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta seluruh masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak esensial atau penting ke luar negeri mengingat tingginya penyebaran kasus Omicron secara global.

“Tidak usah pergi ke luar negeri kalau tidak sangat urgent karena sekarang sumber penyakitnya ada di sana dan semua orang yang kembali kita lihat banyak yang terkena. Jadi lindungilah diri kita, jangan ke luar negeri,” ucapnya dalam konferensi pers, Senin (27/12/2021).

Pasalnya, Budi mengungkapkan bahwa 98 persen kasus Omicron di Indonesia terjadi pada pelaku perjalanan internasional. Oleh karena itu, pemerintah akan memperketat karantina pelaku perjalanan tersebut.

“Kita harus melindungi 270 juta rakyat kita yang sekarang kondisinya baik. Jadi tolong dipahami bahwa proses karantina kedatangan luar negeri untuk warga negara Indonesia akan kita perketat,” terang Budi.

Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 melalui varian Omicron, ia mengatakan, Kemenkes konsisten melakukan empat strategi. Pertama adalah protokol kesehatan atau 3M, kedua adalah surveilans atau 3T atau isolasi, ketiga adalah vaksinasi, yang keempat adalah perawatan,

Ia juga menekankan pentingnya disiplin dalam penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) untuk menekan penularan virus Covid-19. Menkes juga mengimbau masyarakat untuk terus disiplin dalam menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

“Saya lihat banyak rakyat kita yang masuk mal atau masuk restoran-restoran suka lupa pakai (aplikasi PeduliLindungi). Adalah kewajiban petugas untuk mengingatkan. Kenapa? Karena ini membantu kita untuk menyaring kalau misalnya ada orang yang berpotensi menular tapi tidak disiplin masih jalan-jalan,” ungkapnya.

Selain itu, Budi menyebutkan, beberapa tempat karantina terpusat yang disiapkan pemerintah antara lain di Jakarta, Surabaya, Batam, dan Entikong terutama untuk mengantisipasi kepulangan para pekerja migran Indonesia (PMI).

“Kita sudah menghitung juga berapa orang yang akan datang berdasarkan pola kedatangan tahunan lalu. Memang bedanya sekarang karantinanya 10 hari, jadi di awal-awal kemarin ada sedikit kepadatan tapi sekarang sudah kita atur,” tandas Budi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X