Yahya Waloni Akui Ceramahnya Tak Beretika dan Kasar: Saya Mohon Maaf

- Selasa, 21 Desember 2021 | 19:10 WIB
Yahya Waloni akui menyesal. (photo/Istimewa)
Yahya Waloni akui menyesal. (photo/Istimewa)

Terdakwa kasus penistaan agama, Yahya Waloni mengakui bahwa kata-kata diceramahnya tentang umat Kristiani awalnya untuk candaan. Namun kini ia sadar bahwa ucapannya terlalu kasar dan menyesal akan hal tersebut.

Yahya Waloni menjadi terdakwa kasus ujaran kebencian terkait isi ceramahnya di Masjid Jenderal Sudirman World Trade Center Jakarta, Jalan Jenderal sudirman Kav 29-31 pada 21 Agustus 2019 tahun lalu.

"Saya kira tidak ada yang mulia, saya ikuti semuanya, saya bertanggung jawab benar semua," ucap Yahya kepada majelis hakim saat sidang secara virtual di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (21/12).

"Tujuan saya itu hanya sebagai candaan, tapi ternyata saya terlampau kasar. Etikanya benar-benar nggak, saya mohon maaf," tambahnya.

Yahya mengaku telah memelesetkan kata Roh Kudus menjadi roh kudis dan Stepanus diubah menjadi tetanus. Ia mengaku bahwa awalnya cuma untuk bercanda, tapi ternyata melukai hati masyarakat umat Kristiani.

"Ya seperti itu kata roh kudus dikatakan roh kudis, kitab bible Kristen Matius, Markus, Lukas, Stefanus jadi tetanus, cap tikus dan lain sebagainya. Seingat saya itu," kata Yahya.

"Motivasi saya hanya karena bertujuan untuk candaan. Saya baru menyadari bahwa hal tersebut menyebabkan meresahkan masyarakat," tambahnya.

Lebih lanjut, Yahya tak mengetahui jika ceramahnya disiarkan melalui streaming.  Namun ia mengaku sadar bahwa ceramahnya tersebut direkam oleh beberapa pihak.

"Sepengetahuan saya itu hanya dokumentasi orang yang merekam saja," katanya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X