Bela Mendikbud, PSI: Stop Zalimi Nadiem Makarim!

- Rabu, 21 April 2021 | 16:16 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Mendikbud Nadiem Makarim (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim tengah menjadi sorotan usai polemik tak masuknya nama tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Jilid I. Nama Nadiem pun dikabarkan menjadi salah satu Menteri yang akan direshuffle.

Ketua DPP PSI Tsamara Amany Alatas membela serangan dan kritikan yang ditujukan kepada Nadiem. Menurutnya isu reshuffle tersebut pun menjadi serangan tajam kepada mantan bos Gojek ini.

Baca juga: Wanita Sering Telat Haid tapi Hasil Tespack Negatif, Setelah Diperiksa Ternyata Begini

“Isu reshuffle kabinet yang beredar di media seminggu ini menghasilkan keriuhan politik salah satunya serangan tajam kepada Mendikbud Nadiem Makarim,” ujar Tsamara, Rabu (21/4/2021).

Terkait tak tercantumnya nama pahlawan nasional yang juga pendiri Nahdatul Ulama, K.H. Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Jilid I, menurut Tsamara pada faktanya buku tersebut dibuat pada tahun 2017.

“Pertama, fakta menunjukkan buku Kamus Sejarah itu dibuat pada tahun 2017 ketika Mendikbudnya Muhadjir Effendi, bukan Nadiem Makarim,” tegasnya.

“Kedua, sesuai dengan keterangan resmi Kemendikbud, Kamus Sejarah itu masih berupa draft dan oleh karena itu belum dipublikasi,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, kata Tsamara, alangkah baiknya semua pihak stop untuk menyerang dan menzalimi Nadiem Makarim demi kepentingan politik jangka pendek.

“Maka, stop serang dan zalimi Mas Menteri Nadiem Makarim demi kepentingan politik jangka pendek. Mas Menteri tentu saja tidak sempurna. Kritik boleh saja, bahkan dianjurkan. Tapi kritiklah dengan substansi yang kuat untuk perbaiki dunia pendidikan kita, bukan kritik yang menjurus kepada fitnah,” ucapnya.

Tsamara turut menduga ada pihak yang membocorkan draf itu ke publik. Ia pun meminta pihak terkait untuk mengusut dugaan tersebut.

“Selain itu, pelaku pembocoran draft Kamus Sejarah yang kemungkinan besar dilakukan dari dalam tubuh birokrasi Kemendikbud harus diusut tuntas,” tandasnya.

Artikel menarik lainnya

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X