Rusia Lakukan Invasi untuk Beri Tekanan ke Ukraina dan NATO

- Kamis, 3 Maret 2022 | 09:58 WIB
Seorang warga sipil berlatih melempar bom molotov saat invasi Rusia ke Ukraina di Zhytomyr. (REUTERS/Viacheslav Ratynskyi)
Seorang warga sipil berlatih melempar bom molotov saat invasi Rusia ke Ukraina di Zhytomyr. (REUTERS/Viacheslav Ratynskyi)

Duta besar Indonesia untuk Rusia 2016-2020, M. Wahid Supriyadi, mengatakan invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina saat ini, merupakan tantangan sekaligus tekanan dari Rusia terhadap negara itu.

"Jadi sebenarnya perang ini sebagai pelajaran, sebagai tekanan dari Rusia. Bukan untuk menduduki satu wilayah (di Ukraina) untuk Rusia," katanya dalam Kajian Mingguan Pengajian Prancis secara berani, Jakarta pada Rabu (2/3/2022).

Wahid mengatakan, invasi itu terjadi karena Ukraina berupaya menjadi bagian dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Serangan Rusia ke Ukraina juga dipicu oleh Rusia, atas ekspansi NATO di Eropa Timur, yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan Rusia.

"Karena ini adalah buffer zone, buffer states. Artinya jika ada NATO di situ, ada peralatan-peralatan militer di depan pintu dia, secara geopolitik ini merupakan ancaman," katanya melansir Antara, Kamis (3/3/2022).

-
Tentara Ukraina bersiaga di Kiev. (REUTERS/Gleb Garanich)

Oleh karena itu, Wahid menduga bahwa Rusia akan menghentikan invasinya jika Ukraina berusaha untuk tidak bergabung dengan NATO.

"Apakah Anda (Ukraina) menyerah, kemudian netral dan tidak masuk NATO, maka (serangan) itu, atau diganti dengan pemerintahan yang pro-Rusia," katanya.

Wahid mengatakan ada banyak demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat atas serangan Rusia ke Ukraina.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X