Demi Hindari Kekerasan, Ribuan Warga Myanmar Siap Lari ke Thailand

- Jumat, 30 April 2021 | 14:53 WIB
Pasukan etnis minoritas Karen terlihat setelah membakar sebuah bangunan di dalam pos militer Myanmar dekat perbatasan ThailandRabu (28/4/2021). (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Pasukan etnis minoritas Karen terlihat setelah membakar sebuah bangunan di dalam pos militer Myanmar dekat perbatasan ThailandRabu (28/4/2021). (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Ribuan penduduk desa etnis Karen di Myanmar siap untuk menyeberang ke Thailand jika, seperti yang diperkirakan, pertempuran meningkat antara tentara Myanmar dan pemberontak Karen.

Diketahui, orang-orang desa tersebut bergabung dengan mereka yang telah lolos dari kekacauan yang terjadi setelah Kudeta 1 Februari.

Pemberontak Karen dan tentara Myanmar bentrok di dekat perbatasan Thailand dalam beberapa pekan sejak para jenderal Myanmar menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi. Bentrokan tersebut menggusur penduduk desa di kedua sisi perbatasan.

"Orang-orang mengatakan orang Burma akan datang dan menembak kami, jadi kami melarikan diri ke sini," kata Chu Wah, seorang warga desa Karen yang menyeberang ke Thailand bersama keluarganya minggu ini dari kamp pengungsian Ee Thu Hta di Myanmar, kepada Reuters.

"Saya harus melarikan diri ke seberang sungai," kata Chu Wah, mengacu pada sungai Salween yang jadi perbatasan di daerah itu.

Sementara itu, jaringan Dukungan Perdamaian Karen mengatakan bahwa ribuan penduduk desa berlindung di sisi Myanmar dari Salween dan mereka akan melarikan diri ke Thailand jika pertempuran meningkat.

"Dalam beberapa hari mendatang, lebih dari 8.000 orang Karen di sepanjang sungai Salween harus mengungsi ke Thailand. Kami berharap tentara Thailand akan membantu mereka melarikan diri dari perang," kata kelompok itu dalam sebuah unggahan di Facebook.

Sebelumya, pejuang Karen pada Selasa (27/4) menyerbu unit tentara Myanmar di tepi barat Salween dalam serangan menjelang fajar. Karen mengatakan 13 tentara dan tiga pejuang mereka tewas. Militer Myanmar menanggapi dengan serangan udara di sejumlah daerah dekat perbatasan Thailand.

Pihak berwenang Thailand mengatakan hampir 200 penduduk desa telah menyeberang ke Thailand minggu ini. Thailand telah memperkuat pasukannya dan membatasi akses ke perbatasan.

Ratusan penduduk desa Thailand juga telah mengungsi, pindah dari rumah mereka di dekat perbatasan, ke wilayah Thailand yang lebih dalam demi keamanan.

"Situasi semakin tegang sehingga kami tidak bisa kembali," kata Warong Tisakul (33), seorang warga desa Thailand dari Mae Sam Laep, sebuah permukiman, sekarang ditinggalkan, di seberang pos tentara Myanmar yang diserang pekan ini.

"Petugas keamanan tidak mengizinkan kami, kami tidak bisa kembali," ujarnya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X