Curhat Anaknya Dicovidkan, Netizen Salfok ke Tato di Dada Wanita Ini: Pancasilais Sejati

- Senin, 21 Juni 2021 | 18:31 WIB
Wanita bertato garuda di dada curhat soal anaknya hampir di-COVID-kan rumah sakit. (Facebook Cleopatra Tzb dan TikTok @zanzabella666)
Wanita bertato garuda di dada curhat soal anaknya hampir di-COVID-kan rumah sakit. (Facebook Cleopatra Tzb dan TikTok @zanzabella666)

Wanita bertato burung garuda di dada yang curhat mengenai anaknya yang hampir di-COVID-kan oleh pihak rumah sakit saat hendak berobat karena sakit paru-paru menyita perhatian netizen.

Wanita yang diduga bernama Cleopatra Tzb itu pada dasarnya serius saat membagikan pengalaman tak mengenakkan yang dialaminya saat ia membawa anaknya untuk berobat ke rumah sakit.

Ia menyampaikan pengalamannya dengan serius, dengan intonasi dan raut wajah yang juga serius.

Namun, sebagian netizen malah salah fokus (salfok) pada tato burung garuda di atas payudaranya.

"Pancasilais sejati... Garuda di dadaku," komentar akun Instagram @rdwhypw pada unggahan akun Instagram @andreli48.

-
Komentar netizen.

"duh tatonya bagus," kata akun XXX di unggahan wanita itu di TikTok.

-
Komentar netizen.

Seperti diketahui, dalam curhatnya, wanita itu menceritakan bahwa pihak rumah sakit tidak mau mem-foto rontgen anaknya dengan alasan harus tes rapid antigen terlebih dahulu. Padahal, menurutnya, anaknya tidak perlu dites rapid antigen karena anaknya mengalami penyakit paru-paru dan bukan COVID-19.

Yang membuatnya curiga, pihak rumah sakit sempat berbisik-bisik di dalam ruangan sebelum menyatakan bahwa mereka tidak dapat melakukan foto rontgen jika belum menjalani tes antigen.

"Ibu-ibu wajib dengar ini. Ini pengalaman pribadi saya dengan anak saya. Anak saya batuk, sakit paru-paru. lalu saya bawa ke rumah sakit untuk rontgen. Tapi masih di IGD, mereka cek biasa doank, mereka lalu masuk ke dalam dan berbisik-bisik, lalu keluar lagi dan bilang 'tidak bisa rontgen langsung', harus antigen dulu," katanya, sebagaimana disimak Indozone melalui video yang diunggah melalui akun TikTok @zanzabella666.

Wanita itu sempat bertanya kenapa harus dilakukan tes antigen. Namun alih-alih mendapatkan jawaban, pihak rumah sakit hanya menegaskan bahwa rontgen tidak dapat dilakukan jika belum dilakukan tes antigen. 

Pada akhirnya, karena memilih tak jadi berobat, pihak rumah sakit tersebut memberikan  surat rujukan ke rumah sakit lain.

"Saya tidak percaya, dan memang hati kecil saya mengatakan 'jangan'. Akhirnya saya gak mau, anak saya bawa pulang. Lalu mereka memberi rujukan rumah sakit. 'Mungkin di sana bisa tidak antigen, langsung rontgen'. Begitu kata mereka," katanya.

Berfisarat tidak baik dengan tes antigen di rumah sakit rujukan tersebut, wanita perokok itu lantas memilih membawa anaknya ke bandara terlebih dahulu untuk tes antigen. 

"Saya tidak langsung pergi ke RS, tapi ke bandara dulu. Setelah dites rapid antigen di bandara, ternyata hasilnya negatif," katanya, sambil membuang abu rokoknya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X