Pemerintah Indonesia menerbitkan larangan kedatangan turis asal Tiongkok, untuk mengantisipasi penyebaran virus korona baru atau 2019-nCoV.
Selain itu, larangan ini juga diberlakukan kepada turis asing lainnya yang telah mengunjungi atau menetap di Negeri Tirai Bambu selama 14 hari terakhir.
Tak hanya itu, penerbangan langsung dari dan menuju Tiongkok juga akan diberhentikan sementara terhitung Rabu, 5 Februari 2020. Ada alasan tersendiri pemberhentian itu baru dilakukan dua hari ke depan.
"Jeda waktu diberikan sebagai kesempatan bagi maskapai penerbangan khususnya milik Indonesia untuk kembali dalam keadaan yang baik. Ibu Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi) juga menyampaikan, beberapa komponen keluarga diplomat sudah mulai kembali," ujar Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI dr. Anung Sugihantono, M. Kes. dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (3/2/2020).
Lebih jauh ia menerangkan, pemerintah juga menaruh perhatian terhadap turis yang berasal dari negara-negara yang sudah melaporkan adanya kasus virus korona baru. Sebut saja Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
"Kami sudah sampaikan hal ini kepada Imigrasi. Langkah ini diambil sebagai bentuk dari kewaspadaan terhadap penyebaran virus korona baru," kata Anung.
Nantinya turis yang datang dari negara-negara tersebut, wajib menunjukkan health alert card. Dijelaskan Anung, health alert card ini memiliki fungsi dua sisi. Pertama untuk pemerintah dan kedua bagi pendatang.
"Dari sisi pemerintah, kami bisa mengetahui alamat turis dan tentu apabila ada sesuatu, kami bisa melakukan pelacakan dalam konteks meminimalisir dampak. Kami bisa berkoordinasi dengan pemerintah regional tempat turis atau pendatang menetap," paparnya.
Sedangkan dari sisi pendatang atau turis, health alert card merupakan bentuk tanggung jawab.
"Apabila ia merasakan sesuatu, kemudian harus melakukan pengobatan atau pemeriksaan kesehatan di tempat yang telah ditentukan," pungkas Anung.
