Kota New York akan memberlakukan larangan semua rokok elektrik beraroma selain tembakau dan mentol. Gubernur Andrew Cuomo, Minggu (15/9) mengatakan, vaping berbahaya dan ia khawatir rokok elektrik rasa buah dan permen membuat anak muda kecanduan nikotin.
Baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengumumkan adanya 450 kasus penyakit paru-paru parah di 33 negara bagian. Enam di antaranya meninggal dunia. Para pejabat kesehatan Amerika Serikat mengaitkan kasus tersebut dengan vape.
"(Vape) ini jelas ditujukan untuk kaum muda dan sangat efektif untuk menargetkan kaum muda," kata gubernur Partai Demokrat pada konferensi pers di Manhattan. Melansir Reuters, Senin (16/9).
Para penyelidik masih berusaha mencari tahu penyebab penyakit tersebut. Sementara itu, pejabat kesehatan memperingatkan orang-orang agar tidak membeli produk vape di jalan atau menggunakan minyak yang berasal dari ganja.
Mereka mengatakan, orang harus menghindari menghirup vitamin E asetat, bahan yang ditemukan dalam beberapa produk vape.
Cuomo mengatakan, komisioner kesehatan negara bagian New York, Howard Zucker bakal memberlakukan secara resmi larangan rokok elektrik selain rasa tembakau dan mentol ini selama pertemuan darurat Dewan Perencanaan Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat negara bagian pada pekan ini.
Di bawah hukum negara, dewan dapat memilih untuk mengeluarkan atau mengubah peraturan tertentu yang mempengaruhi kesehatan masyarakat.
New York menjadi negara bagian kedua di negara Paman Sam yang memberlakukan larangan semacam itu. Michigan melakukannya awal bulan ini di mana pada Rabu kemarin, pemerintahan Trump mengumumkan rencana untuk menghapus semua rokok elektronik beraroma dari rak-rak toko.
Penjualan rokok elektronik dilarang di New York untuk orang di bawah 18 tahun, batas usia yang akan berubah menjadi 21 tahun pada November mendatang. Polisi negara bagian akan meningkatkan penegakan hukum terhadap pihak yang menjual vape kepada anak-anak di bawah umur.
Artikel Menarik Lainnya:
