Asal Usul dan Sejarah Pasar Senen dari Masa ke Masa

- Jumat, 7 Juni 2019 | 12:57 WIB
ANTARA News/Astrid Faidlatul Habibah
ANTARA News/Astrid Faidlatul Habibah

Bagi warga Ibu Kota Jakarta, Pasar Senen sudah menjadi tempat yang paling sering untuk berjual-beli. Memasuki usia hampir 3 abad, Pasar Senin masih tetap bertahan, meski mengalami perubahan dan kebakaran berulang kali.
-
(Source: Wikimedia Commons)
Pasar ini telah ada sejak zaman kolonial Belanda pada 30 Agustus 1735 atau kurang lebih 272 tahun lalu oleh arsitektur Yustinus Vinck. Dinamai Pasar Senen karena dulunya pasar itu dibuka setiap hari Senin. Namun, belakangan pasar ini juga dibuka di hari selain Senin.

Awalnya, pasar ini didominasi oleh rumah-rumah etnis Tionghoa. Banyak pula bangunan dengan atap genteng runcing menjulang ke atas. Karena itu, pasar bersejarah ini disebut Pasir Snees, dalam bahasa Belanda.
-
(Source: Wikimedia Commons)
Dalam perkembangannya, kawasan Pasar Senin senantiasa berubah dan menyimpan banyak cerita. Mulai dari tempat berkumpulnya kaum intelektual dan pejuang bawah tanah dari Stovia, hingga saksi perjuangan Indonesia di era prakemerdekaan tahun 1930-an. 

Tak jarang, sejumlah tokoh pemimpin Indonesia seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Chairul Saleh, Adam Malik, dan lainnya, menggelar pertemuan di kawasan ini. Para pujangga baru zaman penjajahan Jepang taun 1942 hingga 1950-an juga kerap menjadikan Pasar Senen tempat bersua dan berdiskusi. Ramah-tamah Pasar Senen terus hidup selama 24 jam sehari.
-
(Source: Wikimedia Commons)
Namun seiring berjalan waktu, gedung-gedung di tengah Pasar Senen kini tinggal sejarah bahkan beberapanya sudah tidak ada lagi. Pembangunan dari pusat perbelanjaan, pertokoan modern, dan gedung tinggi lainnya di Ibu Kota menutup setengah kisah berdirinya Pasar Senen.

Kepopuleran Pasar Senen semakin naik daun saat masa kepemimpinan Gubernur Ali Sadikin. Beliau mencanangkan proyek pembangunan Senen pada 1960 dengan beragam fasilitas. Salah satunya, gedung parkir melingkar pertama di Jakarta. Tak luput juga pembangunan pasar lain seperti Inpres dan Terminal Senen.
-
(Source: Wikimedia Commons)
Selain itu, nama pasar ini semakin dikenal ketika pertunjukan film bioskop mulai ditayangkan di gedung baru Rex dan Grand di kawasan Pasar Senen. Sayangnya, pada 15 Januari 1974, meletuslah peristiwa malari atau malapetaka 15 Januari. Dua blok Pasar Senin turut menjadi sasaran dan sebagiannya ludes dilahap si jago merah.
-
(Source: Wikimedia Commons)
Beringsut pamor Pasar Senen semakin meredup sejak kerusuhan tahun 1998. Kemudian, pada 23 November 1996, Pasar Senen kebakaran. Sekitar 750 kios habis terbakar. Tahun 2003, 2008, 2010, 2014, 2016, dan 2017, kebakaran kembali datang dan membuat wajah Pasar Senen terus berubah.
-
(Source: Twitter/ @Suroto_tok)
Dan kini, Pasar Senen menjadi salah satu lokasi yang tepat bila ingin menjajal baju bekas. Sampai saat ini, belum ada yang tahu sampai kapan Pasar Senen akan mampu bertahan di tengah pembangunan gedung dan pusat perbelanjaan modern yang semakin menjamur di Ibu Kota.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X