BI Lakukan Quantitative Easing Rp300 Triliun, Ini Tujuannya

- Kamis, 2 April 2020 | 15:19 WIB
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (ANTARA FOTO / Muh. Adimaja)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (ANTARA FOTO / Muh. Adimaja)

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengkonfirmasi bahwa BI telah melakukan aksi quantitative easing dengan menyuntikkan anggaran hingga Rp300 triliun di sistem keuangan. Hal itu dilakukan untuk memastikan likuiditas di pasar keuangan tetap memadai. 

"Bank Indonesia sudah menginjeksi likuiditas hampir Rp300 triliun, di samping menurunkan suku bunga acuan menjadi sekarang 4,5%. Itu adalah langkah-langkah kuantitatif easing yang dilakukan oleh bank sentral," ujar Perry dalam video conference hari ini, Kamis (2/4/2020). 

Meski kebijakan quantitative easing itu sudah dilakukan, namun Perry melihat hal itu belum diserap secara optimal oleh pelaku jasa keuangan. PR selanjutnya yang akan dilakukan BI, kata dia yaitu memastikan agar injeksi yang dilakukan bank sentral itu bisa berimbas hingga ke sektor riil. 

"Masalahnya adalah likuiditas yang kami sudah injeksi di sektor keuangan, bagaimana itu bisa mengalir ke sektor riil. Itu lah masalahnya ada di situ, sehingga injeksi likuiditas yang dilakukan bank sentral bisa menumbuhkan konsumsi masyarakat, menumbuhkan UMKM, menumbuhkan dunia usaha. Ini lah kenapa stimulus fiskal itu diperlukan," tuturnya. 

Adapun injeksi likuiditas yang dilakukan Bank Indonesia, lanjut Perry, berupa pembelian kembali Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder, hingga bank sentral juga menjaga rupiah dengan intervensi di pasar spot maupun Domestic Non Delivery Forward (DNDF).

Perry juga mengapresiasi penuh langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjaga ekonomi dengan menggelontorkan stimulus melalui fiskal, lewat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No.1 Tahun 2020.

"Pemerintah memang telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 110 triliun, khusus untuk social safety net atau jaring pengaman sosial dan total Rp 405 triliun dengan stimulus lainnya," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X