Saat Api Di Hutan Berkobar, Suku Asli Amazon Minta Doa Perlindungan

- Selasa, 3 September 2019 | 14:30 WIB
REUTERS/Ueslei Marcelino
REUTERS/Ueslei Marcelino

Kebakaran terparah sepanjang sejarah yang terjadi di hutan hujan Amazon tak henti-hentinya menjadi perhatian warga di seluruh dunia. Bagaimana tidak, kebakaran ini menghanguskan sebagian wilayah hutan Amazon.

Dibalik banyaknya bantuan yang ditawarkan berbagai pihak untuk meredakan kebakaran, ada doa yang dipanjatkan oleh suku asli Amazon agar kebakaran segera berakhir.

-
REUTERS/Ueslei Marcelino

 

Suku asli tersebut mengandalkan doa untuk menghentikan kehancuran dan memohon perlindungan bagi lingkungan hidup mereka untuk generasi masa depan.

Sebuah desa bernama Feijo di Brazil barat yang dekat ke perbatasan dengan Peru yaitu masyarakat asli suku Shanenawa pada Minggu (01/09/19) menggelar upacara untuk menemukan kedamaian antara manusia dan alam. Dengan wajah dicat puluhan warga asli menari dalam lingkaran saat mereka berdoa agar kebakaran segera berakhir.

-
REUTERS/Ueslei Marcelino

 

Tekaheyne Shanenawa, seorang tetua Shanenawa mengatakan bahwa mereka mengharapkan sebuah perdamaian, keharmonisan dan pendidikan bisa menghentikan kebakaran yang terjadi di Amazon.

Di hutan hujan Amazon, puluhan ribu titik api tercatat bermunculan selama musim kering tahun ini. Jumlah ini menjadi jumlah terbanyak dalam satu dasawarsa terakhir.

-
REUTERS/Ueslei Marcelino

 

Sementara itu, Presiden Brazil, Jair Bolsonaro justru mengatakan bahwa hutan Amazon perlu dieskploitasi. Pernyataan ini disampaikan saat daerah pemukiman suku India mengalami penyusutan dengan cepat.

Bainawa Inu Bake Huni Kuin, tetua lainnya Shanenawa mengatakan jika kebakaran terus terjadi, dalam 50 tahun lagi tak akan ada hutan yang tersisa. Sementara itu, hingga kini tercatat warga Shanenawa berjumlah sebanyak 720 orang dan tinggal di lahan seluas 23.000 hektar.

-
REUTERS/Ueslei Marcelino

 

"Dan kami takkan merasa aman menyangkut apa yang kami miliki, pada kebudayaan kami, pada bahasa kami, pada nyanyian kami. Tanpa hutan, kami takkan bisa bertani, kami takkan bisa makan.Tanpa tanah kami, kami takkan bisa hidup." ungkapnya.

Wilayah Amazon sendiri banyak terdapat di Brazil, namun sebagiannya lagi terletak di Kolombia dan Peru. Sejak kebakaran terjadi, banyak reaksi negatif dari orang-orang yang menilai bahwa Bolsonaro tak memiliki sumber daya untuk menyelesaikan kebakaran di hutan hujan Amazon.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X