Inflasi April Rendah, Daya Beli Masyarakat Turun Selama Corona?

- Senin, 4 Mei 2020 | 15:13 WIB
Ilustrasi aktifitas jual-beli di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah saat pandemi virus corona. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
Ilustrasi aktifitas jual-beli di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah saat pandemi virus corona. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi umum secara bulanan (month-on-month/MoM) pada April 2020 adalah sebesar 0,08%. Sementara jika dilihat secara tahunan (year-on-year/YoY), inflasi berada di angka 2,67% dan inflasi inti tahunan di 2,85%.

Secara nilai, patut disyukuri bahwa tingkat inflasi atau meningkatnya harga-harga secara umum di Indonesia terus menunjukkan gejala melambat, meski kondisi saat ini berada di tengah situasi pandemi virus corona (Covid-19). Namun demikian, kondisi ini justru harus diwaspadai, sebab pola ini bisa saja terbangun sebagai imbas dari melemahnya daya beli masyarakat akibat corona, ditambah maraknya PHK yang terjadi di seluruh sektor.  

Kepala BPS, Suhariyanto menyatakan, pola inflasi pada 2020 lebih anomali dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, Ramadan yang jatuh pada pekan keempat April, pada tahun-tahun sebelumnya biasanya mendorong adanya peningkatan permintaan, yang kemudian mendorong laju inflasi.

Namun tahun ini berbeda. Inflasi April, dimana bertepatan dengan bulan Ramadan, justru berjalan relatif melambat ketimbang Maret, sebagai imbas dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

"Inflasi tidak seperti tahun-tahun biasanya, memasuki Ramadan, inflasi malah melambat. Pattern ini tidak biasa, biasanya Ramadan selalu ada kenaikan inflasi karena permintaan masyarakat meningkat," kata Suhariyanto dalam virtual conference hari ini, Senin (4/5/2020). 

Suhariyanto menjelaskan, dari 90 kota yang disurvey, 39 kota mengalami inflasi dan 51 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Baubau sebesar 0,88% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,16 dan terendah terjadi di Cirebon, Depok, dan Balikpapan masing-masing sebesar 0,02% dengan IHK masing-masing sebesar 102,74, 105,84, dan 103,27. 

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang sebesar 0,92% dengan IHK sebesar 102,31 dan terendah terjadi di Bogor dan Semarang masing-masing sebesar 0,02% dengan IHK masing-masing sebesar 105,93 dan 104,86. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X