Semenjak Lockdown, Singapura Bagai Kota Tak Berpenghuni

- Selasa, 7 April 2020 | 19:25 WIB
Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati toko-toko yang tutup selama lockdown karena wabah di Singapura. (photo/REUTERS/Edgar Su)
Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati toko-toko yang tutup selama lockdown karena wabah di Singapura. (photo/REUTERS/Edgar Su)

Semenjak pihak berwenang Singapura menerapkan kebijakan lockdown, distrik bisnis yang biasanya selalu ramai di Singapura kini tampak sepi, Selasa (7/4/2020). Hal ini lantaran sebagian tempat kerja ditutup untuk menekan angka penyebaran Covid-19 tak semakin meluas.

Pihak berwenang juga telah memerintahkan penutupan semua unit usaha atau bisnis yang dianggap tidak penting, penutupan sekolah-sekolah, dan meminta warga untuk tetap tinggal di rumah.

Dikutip dari AFP, Selasa (7/4/2020) salah satu karyawati yang bernama Jenny Lee mengungkapkan bahwa beberapa wilayah di kawasan bisnis Singapura tampak kosong seperti tak berpenghuni.

“Rasanya seperti kota mati. Semua orang takut, mereka semua bersembunyi di rumah. Semua orang menghilang,” ungkapnya di salah satu perusahaan asuransi di Singapura.

Perdana Menteri Lee Hsien Loong juga telah mendesak semua warganya untuk tetap berada di rumah jika tak memiliki kepentingan lain. Menurutnya, hal itu untuk melawan wabah corona.

Dia juga berharap langkah tersebut dapat mendukung para profesional kesehatan di negaranya bekerja dengan baik. Mulai Rabu (8/4/2020), sekolah akan mulai ditutup seluruhnya dengan batasan yang lebih ketat dan diterapkan selama sebulan.

Kini, jumlah pasien positif Corona di Singapura mencapai 1.375 orang dengan jumlah kematian mencapai 6 orang. Dan sampai saat ini, sebanyak 344 pasien telah dinyatakan sembuh dari wabah tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X