Begini Proses Autopsi Jasad Menurut Psikolog Forensik

- Sabtu, 11 Januari 2020 | 05:21 WIB
Ilustrasi jenazah. (Envato Elements/stevanovicigor)
Ilustrasi jenazah. (Envato Elements/stevanovicigor)

Pihak kepolisian tengah mencari titik terang terkait kasus kematian mantan istri Sule, Lina Zubaidah, lewat proses autopsi.

Kematian mendadak Lina dikabarkan akibat penyakit jantung. Padahal, Lina diketahui tidak pernah memiliki riwayat penyakit jantung.

Menyikapi terkait makam Lina yang dibongkar, Psikolog Klinis Forensik, dra. A. Kasandra Putranto menjelaskan manfaat autopsi sangat penting terkait penyebab kematian.

"Kedokteran forensik bisa mengungkap hal-hal yang sangat penting terkait dengan kematian baik penyebab kemungkinan proses kematian itu sendiri apakah memang ditemukan hal-hal yang di luar kewajaran," buka Kasandra kepada Indozone, Jumat (10/1/2020).

Kasandra menyebut, Psikologi Forensik mengenal adanya autopsi psikologis yang bisa dilakukan terhadap korban tanpa bersinggungan langsung dengan tubuh korban.

Jadi dengan bekerja bersama kedokteran forensik dan psikologi forensik, penyebab detail kematian bisa terdeteksi jelas.

"Pada kasus ibu L mantan istri Sule, autopsi psikologis bisa mengungkap apakah ada indikasi kematian yang tidak wajar," jelasnya.

Lalu bagaimana cara Psikologi Forensik bekerja?

"Autopsi itu tindakan atau cara menyusun kembali informasi-informasi terkait kondisi dan profil psikologis korban semasa hidupnya dan menyamakan analisa data-data terkait dengan kematiannya. Setelah itu baru dilakukan proses kriminal profiling atau menyusun profil pelaku kejahatan yang mungkin memiliki motif terhadap korban," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X