Akhirnya, Tim Administrasi Trump Beri Lampu Hijau untuk Biden Lanjutkan Transisi 

- Rabu, 25 November 2020 | 16:04 WIB
Presiden terpilih Pilpres AS Joe Biden. (REUTERS/Jonathan Ernst).
Presiden terpilih Pilpres AS Joe Biden. (REUTERS/Jonathan Ernst).

Setelah berminggu-minggu menunggu, tim administrasi Presiden Donald Trump akhirnya membuka jalan bagi Presiden terpilih Joe Biden untuk bertransisi ke Gedung Putih Selain itu memberinya akses ke pengarahan dan pendanaan bahkan ketika Trump berjanji untuk terus memperjuangkan hasil pemilihan.

Melansir Reuters, Administrasi Layanan Umum (GSA), serta agen federal yang harus menandatangani transisi kepresidenan, mengatakan kepada Biden bahwa dia dapat secara resmi memulai proses penyerahan pada Senin (23/11/2020). Administrator GSA Emily Murphy mengatakan dalam sebuah surat bahwa Biden akan mendapatkan akses ke sumber daya yang sempat terhambat karena gugatan hukum Trump yang berusaha untuk membatalkan kemenangannya.

Hal ini menandakan tim Biden sekarang akan memiliki dana federal dan kantor resmi untuk melakukan transisinya sampai dia menjabat pada 20 Januari. Itu juga membuka jalan bagi Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris untuk menerima pengarahan keamanan nasional reguler yang juga didapat Trump. 

Pengumuman GSA datang tak lama setelah pejabat Michigan mensertifikasi Biden sebagai pemenang di negara bagian mereka, membuat upaya hukum Trump untuk mengubah hasil pemilu semakin tidak mungkin berhasil.

Trump dan penasihatnya mengatakan dia akan terus mengejar jalan hukum, tetapi keputusannya untuk memberi Murphy lampu hijau untuk melanjutkan transisi pemerintahan Biden menunjukkan bahkan Gedung Putih mengerti bahwa sudah hampir waktunya untuk melanjutkan transisi kekuasaannya.

Baca Juga: Dasco Ungkap Komunikasi Terakhir dengan Edhy Prabowo Sebelum Dicokok KPK

Biden sendiri telah mulai menunjuk anggota timnya, termasuk menunjuk asisten terpercaya Antony Blinken untuk memimpin Departemen Luar Negeri, tanpa menunggu pendanaan pemerintah atau konsesi Trump.

Sebelumnya, Trump menuduh penipuan pada pilpres 3 November tanpa memberikan bukti. Meskipun dia tidak mengakui atau mengakui kemenangan saingan Demokratnya pada hari Senin, pengumuman Trump bahwa stafnya akan bekerja sama dengan Biden mewakili perubahan yang signifikan dan merupakan hal yang paling mendekati dia untuk mengakui kekalahan.

Biden memenangkan 306 suara elektoral negara bagian, lebih dari 270 suara yang dibutuhkan untuk menang, dibandingkan dengan 232 suara Trump. Biden juga memimpin lebih dari 6 juta suara dalam pemilihan umum nasional.

Upaya hukum kampanye Trump untuk membatalkan pemilu hampir seluruhnya gagal di negara-negara medan pertempuran utama, dan semakin banyak pemimpin Partai Republik, eksekutif bisnis, dan pakar keamanan nasional mendesak presiden untuk membiarkan transisi dimulai.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X