Kenang Orang Tua, Megawati Ajak Kaum Milenial Baca Buku Bung Karno, 'Bapak Saya Humoris'

- Selasa, 24 November 2020 | 19:39 WIB
Kolase foto Bung Karno dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (ANTARA)
Kolase foto Bung Karno dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. (ANTARA)

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak kaum  milenial agar belajar dari kegemaran Proklamator RI Soekarno dalam membaca buku.

Hal ini disampaikan Megawati dalam webinar pembukaan pameran daring Buku Bung Karno, Selasa (24/11/2020).

"Pemuda bangsa harus belajar dari pikiran dan tindakan Bung Karno dalam membaca buku," kata Megawati dilansir dari ANTARA.

Menurut Megawati, Bung Karno merupakan sosok yang haus akan ilmu pengetahuan dan buku. Kegemaran itu pula yang membuat ayahnya sebagai orang cerdas dan revolusioner.

Bahkan, kata dia, Bung Karno berhasil menyumbang kekuatan bagi negara-negara terjajah untuk merdeka melalui Konferensi Asia-Afrika.

Menurut Megawati, ayahnya itu sering kali terlihat membaca di berbagai kesempatan. Bahkan buku koleksi Bung Karno mencapai puluhan ribu, dari dalam negeri maupun luar negeri.

"Bapak saya humoris. Tak bisa melihat dia sekadar politisi, seorang pejuang, dia adalah manusia yang sangat humanis. Kita dapat merasakan. Akibat pendidikan itu, Bung Karno sangat haus dengan buku. Bukan hanya menurut dia buku jendela dunia, tetapi juga masuk ke dalamnya," kata Megawati.

Saat menjadi mahasiswa, Megawati beberapa kali meminta rekomendasi buku kepada Bung Karno.

Saat itu, Bung Karno sangat menghafal judul buku sesuai konteks permintaan Megawati sekaligus menunjukkan letak bukunya. Megawati yang mendalami ilmu psikologi menilai Bung Karno memiliki fotografis memori yang kuat.

"Beliau menata sendiri buku-bukunya. Sampai hari ini ketika kami keluar dari Istana, Bung Karno membiarkan saja di situ buku-bukunya. Mungkin jumlahnya 20 ribu sampai 30 ribu, yang bertebaran di Istana Merdeka, Istana Negara, dan Istana Bogor. Yang saya dengar itu mulai diarsipkan," kata Megawati.

Oleh karena itu, Megawati tak heran sang ayah pintar berbahasa sejumlah negara, di antaranya Jerman, Inggris, dan Belanda.

Tak heran juga, Bung Karno bisa menggagas Konferensi Asia-Afrika. Bung Karno sebagai pengoleksi sekaligus kutu buku juga pernah disaksikan oleh KH Saifuddin Zuhri.

Saifuddin yang merupakan menteri agama era Bung Karno melihat kamar sang proklamator RI itu sangat berantakan dengan buku.

"Kamarnya besar sekali peninggalan Belanda. Ada tempat tidur dan sebelahnya adalah buku. Beliau akan tahu kalau ada yang ambil bukunya. Bahkan pindah sedikit akan ditanyakan. Karena ada tatanya, dinomori sesuai ingatan dia. Di toilet, ada rak kecil dua tingkat yang kami tahu sebagai tempat bacaannya. Yang di atas jangan sedikit pun bergeser. Yang di bawah adalah yang akan dibaca," cerita Megawati.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X