Perkembangan kasus baru virus Corona atau Covid-19 di Indonesia relatif lebih terkendali ketimbang di negara lain seperti di Eropa hingga di Amerika Serikat. Hal ini membuat rasa percaya diri pelaku pasar terhadap Indonesia. Inilah yang kemudian mendorong nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tetap berada di zona positif.
Dikutip dari RTI Business, Kamis (25/6/2020), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada pukul 09.17 WIB mengalami penguatan cukup signifikan. Rupiah menguat 81 poin atau 0,57% ke level Rp14102 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank BNI, Ryan Kiryanto mengatakan, apabila melihat perkembangan angka indikator ekonomi di AS dan Eropa yang cenderung stagnan, sementara angka kasus positif corona terus meningkat signifikan dibanding Indonesia, maka ada kans hari ini kurs rupiah akan menguat.
"Saya perkirakan kurs rupiah hari ini menguat ke kisaran Rp 13.950 - Rp14.150 per dolar AS," kata Ryan kepada Indozone, Kamis (25/6/2020).
Ryan mengatakan, pelaku pasar saat ini lebih memberikan perhatian ke masalah penanganan virus corona dibanding masalah ekonomi. Untuk itu, upaya pemerintah RI untuk terus menekan kurva penularan supaya melandai, menjadi perhatian utama pelaku pasar.
"Memang grafiknya masih meningkat untuk kasus positif di Indonesia. Tetapi tidak sebanyak tambahan kasus positif baru di AS yang membuat indeks dolar AS tertekan oleh sejumlah mata uang lainnya," ujar Ryan.
Ia juga menyebutkan, jika kondisi ini bisa terus dipertahankan, sementara disisi lain skenario Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mulai dijalankan pemerintah, Ryan cukup optimis bahwa ancaman krisis bagi Indonesia bisa dihindari.
"Tapi, syaratnya adalah jangan sampai ada gelombang kedua (virus corona)," pungkasnya.
