Mengenal Kotak Hitam FDR dan CVR Bagian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Ditemukan Tim SAR

- Senin, 11 Januari 2021 | 10:50 WIB
Kondisi bagian kotak hitam (black box) berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) pada 2019 silam. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Kondisi bagian kotak hitam (black box) berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) pada 2019 silam. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air memasuki tahap dalam pencarian kotak hitam di mana saat ini lokasinya sudah ditemukan dan telah ditandai oleh tim SAR gabungan.

Namun seperti apakah kotak hitam yang saat ini pencariannya sangat krusial oleh tim SAR?

Kotak hitam atau black box adalah sekumpulan perangkat yang digunakan dalam bidang transportasi - umumnya merujuk kepada perekam data penerbangan (flight data recorder; FDR) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder; CVR) dalam pesawat terbang.

Fungsi dari kotak hitam sendiri adalah untuk merekam pembicaraan antara pilot dan pemandu lalu lintas udara atau air traffic control (ATC) serta untuk mengetahui tekanan udara dan kondisi cuaca selama penerbangan.

-
Ilustrasi Black Box (Foto: Independent)

 

Walaupun dinamakan kotak hitam tetapi sesungguhnya kotak tersebut tidak berwarna hitam tetapi berwarna jingga (oranye). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pencarian jika pesawat itu mengalami kecelakaan.

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan kalau titik koordinat lokasi kotak hitam sudah terdeteksi.

"Sinyal dari dua kotak hitam pesawat diyakini sudah terdeteksi, berjarak antara 150 meter hingga 200 meter dari tempat pesawat jatuh," tuturnya seperti yang dilansir Antara.

Operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu dilaksanakan selama 24 jam tanpa henti.

"Kami melakukan operasi SAR selama 24 jam. Secara teknis operasional, operasi SAR pada malam hari kami laksanakan dengan cara pemantauan maupun sif," katanya melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan Basarnas masih menerapkan pola operasi pencarian yang sama, yaitu pencarian di permukaan air, di dalam air, dan penyisiran di garis pantai.

Basarnas juga telah mengerahkan BN Basudewa yang dilengkapi alat deteksi bawah air milik Basarnas dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mencari koordinat pasti keberadaan dua kotak hitam pesawat.

-
Turbin pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang ditemukan, Minggu (10/1/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

 

Penempatan kotak hitam ini dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan. Umumnya terdapat dua unit kotak hitam yang terdiri dari Cockpit Voice recorder (alatperekam suara di ruang kemudi pilot) dan Flight data recorder(alat rekam data penerbangan) dan di era abad ke 20 pabrik elektronik ini menggabungkan kedua alat ini yang kemudian populer sebagai nama Combi Box Recorder yaitu combinasi dari data dan suara.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X