Jaksa di Taiwan mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka menanyai pemilik truk tidak ada sopir yang meluncur ke rel kereta api dan menyebabkan bencana kereta api terburuk di negara itu dalam beberapa dekade yang menewaskan 50 orang dan melukai 178, meskipun tidak ada dakwaan yang diajukan.
Kereta yang membawa 494 orang pada awal libur panjang akhir pekan pada hari Jumat menabrak truk konstruksi yang meluncur menuruni lereng bukit di atas rel, kata Administrasi Kereta Api Taiwan.
Banyak penumpang tertabrak tepat sebelum kereta memasuki terowongan, sementara beberapa yang selamat terpaksa keluar dari jendela dan berjalan di sepanjang atap kereta menuju tempat yang aman.
Rem darurat truk tidak diaktifkan dengan benar, menurut pusat bantuan bencana pemerintah.
Kantor kejaksaan distrik di timur Kabupaten Hualien, tempat kereta tergelincir, membenarkan antara lain telah mewawancarai pemilik truk, tetapi belum siap untuk mengajukan tuntutan.
Staf kejaksaan mengunjungi kamar mayat Sabtu untuk memeriksa mayat-mayat itu, kata juru bicara kantor Chou Fang-yi.
Presiden Tsai Ing-wen mengunjungi rumah sakit di dekat lokasi kecelakaan itu alih-alih ke situs itu sendiri agar tidak mengganggu pekerjaan penyelamatan, kata juru bicaranya, dikutip dari India Today.
“Kecelakaan yang memilukan ini menyebabkan banyak luka dan kematian. Saya datang ke Hualien hari ini untuk mengunjungi yang terluka dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga penumpang yang meninggal,” kata Presiden Tsai Ing-wen.
Tsai mengatakan kepada wartawan hari Jumat bahwa dia meminta Komite Keselamatan Transportasi untuk melakukan penyelidikan ketat.
Menteri Perhubungan Lin Chia-lung mengatakan perbaikan akan dipercepat.
