Gegara Main PUBG, Remaja Ini Nekat Kuras Tabungan Orang Tua Sampai Rp311 Juta

- Senin, 6 Juli 2020 | 16:04 WIB
Ilustrasi pria main PUBG. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Ilustrasi pria main PUBG. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

PUBG, menjadi salah satu game mobile yang sampai saat ini banyak digemari orang-orang. Game yang dibuat oleh Brendan Greene ini bisa dimainkan secara gratis.

Namun, pemain harus mengeluarkan biaya jika ingin membeli item untuk mendandani pemain. Mulai dari baju, aksesori, amunisi, senjata dan akses untuk ikut turnamen atau event tertentu harus dibeli dengan uang yang tidak sedikit.

Seorang remaja berusia 17 tahun, menggunakan uang orang tuanya untuk membeli berbagai macam item dalam game battle royale itu.

Bukan sekadar ratusan ribu, remaja asal Punjab, India itu sudah menghabiskan uang orang tuanya sebesar 1,6 juta rupee atau setara dengan Rp311 juta.

-
Game PUBG Mobile buatan Tencent Games (photo/Tencent Games)

Dilansir dari India Today, remaja tersebut mengaku kepada orang tuanya bahwa ia menggunakan HP untuk belajar online. Namun, ia malah memakai HP itu untuk main PUBG dan melakukan transaksi beli item dari game mobile tersebut.

Uang orang tua remaja itu langsung terkuras, karena rekening tabungan dan berbagai macam kartu milik ayahnya terhubung ke HP tersebut.

Setelah membeli berbagai item untuk game mobile tersebut, remaja itu langsung menghapus transaksi dari bank, sehingga kedua orang tuanya tak tau bahwa uangnya sudah terpakai.

Orang tua remaja itu baru tau bahwa tabungannya sudah terpakai, saat melihat laporan dari bank. Padahal, uang itu disiapkan untuk biaya perawatan kesehatan, karena sang ayah mengidap suatu penyakit yang membutuhkan banyak biaya.

Bukan hanya tabungan ayahnya, remaja ini juga menghabiskan tabungan ibunya demi main game PUBG. Remaja itu diketahui sudah menggunakan tiga rekening yang berbeda untuk membeli berbagai macam item PUBG, yaitu milik kedua orang tuanya dan rekeningnya sendiri.

"Setelah kami menerima detail dari bank, saya menemukan bahwa pada beberapa kesempatan, ia memindahkan uang dari satu bank ke bank lain untuk menghindari saldo nihil. Dia menggunakan telepon ibunya untuk beberapa waktu dan dia tidak terlalu waspada untuk memperhatikan hal ini," ujar sang ayah.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, remaja tersebut diminta untuk bekerja di bengkel skuter, agar dia tau betapa susahnya mencari uang.

"Aku hanya tidak bisa membiarkan dia duduk diam di rumah dan tidak bisa memberinya ponsel bahkan untuk belajar. Dia bekerja di bengkel skuter sehingga dia menyadari betapa sulitnya untuk mendapatkan uang" sambung ayahnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X