Banyak Masyarakat Abai Protokol Kesehatan, Begini Komentar Yurianto

- Sabtu, 25 Juli 2020 | 16:09 WIB
Achmad Yurianto (INDOZONE/Arya Manggala)
Achmad Yurianto (INDOZONE/Arya Manggala)

Angka kasus Covid-19 di Indonesia sudah hampir mendekati 100 ribu. Ada yang memandang hal ini sebagai masalah serius sehingga berusaha untuk menjaga kesehatannya dengan berbagai cara. Tapi ada pula yang menganggap penyakit ini sebagai sesuatu yang biasa dan malah mengabaikan protokol kesehatan.

Terbukti, masih sering ditemui orang-orang yang berkerumun dan tidak memakai masker. Tindakan-tindakan itulah yang bisa membuat penularan Covid-19 terus berlangsung. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, Covid-19 adalah penyakit menular yang dibawa oleh manusia dan kemungkinan penularannya melalui kontak dekat.

Tingginya angka kasus di Indonesia yang saat ini sudah melampaui Tiongkok, tempat pertama kali wabah virus corona baru atau SARS-CoV-2 ditemukan, menjadi gambaran jika mobilitas masyarakat masih tinggi. Inilah salah satu faktor utama penularan penyakit masih terjadi.

“Di Tiongkok saya pikir berapapun angkanya satu hal yang pasti mereka termasuk berhasil mengendalikan Covid-19. Begitu ada kejadian di sana, Wuhan, langsung lockdown dan itu yang salah satu yang bisa menghambat. Kalau di Indonesia ‘kan tidak menerapkan, kita menerapkan PSBB,” kata Yuri, sapaan akrabnya, alam suatu acara online, Sabtu (25/7/2020).

Sosok yang pernah menjadi Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 itu menerangkan, baik lockdown maupun PSBB (pembatasan sosial berskala besar) tujuannya untuk membatasi mobilitas masyarakat agar mengurangi risiko penularan. Dalam upaya ini seharusnya masyarakat menjadi subjek dan turut aktif. Akan tetapi hal itu tidak sepenuhnya dipahami oleh masyarakat Tanah Air.

“Persepsi masyarakat bukan seperti itu. Sekarang ini kalau ditanya kenapa pakai masker jawabannya karena takut di denda, kenapa jaga jarak jawabannya karena takut ditegur. Masyarakat pakai masker bukan karena takut ketularan,” kata Yuri.

Achmad Yurianto menekankan, untuk mengendalikan penyebaran penyakit menular seperti Covid-19, semuanya berawal dari perilaku yang sehat. Sebab menjadi sehat itu penting. Namun, belum banyak yang menyadari hal tersebut.

“Saya paham betul, setiap orang punya latar belakang, motivasi, persepsi, dan kepentingan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kemudian tidak boleh memaksakan semua orang harus nurut. Kalau ada yang enggak nurut, ya enggak apa-apa. Sehat itu kewajiban, sakit itu pilihan, kalau mau pilih sakit ya sudah,” pungkas Yurianto.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X