APPBI Bantah Isu Supermarket Jual Barang Kedaluwarsa di Masa PSBB Transisi

- Selasa, 16 Juni 2020 | 20:53 WIB
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, Stefanus Ridwan. (INDOZONE/Sigit Nugroho)
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia, Stefanus Ridwan. (INDOZONE/Sigit Nugroho)

Pembukaan kembali mall dan pusat perbelanjaan di Indonesia, termasuk di DKI Jakarta, ternyata diikuti juga oleh berkembangnya isu tak sedap soal barang-barang rusak dan kedaluwarsa yang dijual di pusat-pusat perbelanjaan yang baru saja dibuka, setelah sebelumnya hampir selama tiga bulan ditutup akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) membantah isu yang berkembang tersebut dan memastikan bahwa meskipun selama hampir tiga bulan pusat perbelanjaan ditutup, namun dipastikan para tenant dan pemilik usaha tetap menjaga kualitas dari barang yang dijualnya.

"Saya kira nggak benar ya rumor soal itu (barang kedaluwarsa, rusak dan berjamur), supermarket kita di Lotte di Carrefour, barangnya malah habis-habis terus ya. Jadi gimana bisa jualan yang kedaluwarsa, barangnya saja semuanya baru. Jadi saya kira itu yang harus kita bersama-sama supaya jangan dijadikan isu dan tolonglah kita semua sama ramai-ramai menjaga kualitas, apakah itu dari pengelola mall, pengunjung juga dan pemerintah," ujar Ketua Umum APPBI, Stefanus Ridwan dalam konferensi pers disela-sela tinjuan kerja Menteri Perdagangan dan Gubernur DKI Jakarta ke Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Selasa (16/6/2020).

Stefanus pun meminta kepada para pengelola pusat perbelanjaan dan juga pengunjung mall untuk bersama-sama menjaga berjalannya protokol kesehatan di dalam mall atau pusat perbelanjaan, agar penyebaran Covid-19 bisa dihentikan.

"Supaya kita semua bisa menjamin bahwa Covid-19 ini tidak berkembang lagi, terutama di Jakarta ini turun semua. Dari apa yang kata Pak Gubernur, tolong jalankan. Saya kira itu sudah baik. Yang penting pelaksanaannya itu harus konsisten terus sampai akhir new normal ini berakhir," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, sejak PSBB berakhir pada 4 Juni 2020 lalu dan masuk kepada fase transisi, pihaknya terus memantau perkembangan terkini penyebaran Covid-19.

Diakui Anies, dalam masa PSBB, seluruh kegiatan ekonomi di pusat-pusat perbelanjaan dan mall sontak berhenti. Pendapatan daerah dari pajak pun berkurang hingga 70 persen. Ia berharap, dengan mulai dibukanya lagi perekonomian di masa transisi, maka geliat sektor perdagangan ritel, termasuk para produsen dan sektor pendukung menjadi bergairah kembali.

Ia juga memastikan, akan terus memantau perkembangan di masa transisi, dan tetap berusaha menjaga agar sektor-sektor ekonomi tetap produktif namun aman bagi kesehatan.

"Kita meneruskan PSBB masa transisi sampai akhir bulan Juni ini, sambil kita memantau di masa ini. Kita semua sedang belajar, belajar untuk melakukan kebiasaan baru," tuturnya.

"Inilah konsekuensi dari kebiasaan baru, mengelola pusat-pusat kegiatan juga sama, pusat perbelanjaan, pusat kegiatan sosial, pusat kegiatan keagamaan, semuanya harus melakukan protokol baru," sambungnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X