Pasar Ekspor Dibuka, Industri Garmen Tanah Air Kembali Bernapas

- Jumat, 29 Mei 2020 | 17:46 WIB
Ilustrasi industri garmen (Apparel Resources)
Ilustrasi industri garmen (Apparel Resources)

Industri pakaian jadi merupakan salah satu sektor manufaktur yang perlu didorong untuk tetap produktif dan berdaya saing. Sebab, sektor unggulan tersebut masih menjadi salah satu kontributor terbesar bagi pertumbuhan industri manufaktur, yang terlihat dari catatan nilai ekspor sebesar USD8,30 miliar tahun lalu.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan bahwa saat ini industri pakaian jadi mengalami penurunan permintaan akibat dampak pandemi virus corona (Covid-19). Namun demikian, peluang ekspornya masih terbuka, termasuk dengan adanya permintaan tinggi bagi produk garmen yang dibutuhkan dalam penanganan wabah Covid-19 tersebut.

"Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada perusahaan garmen yang turut memproduksi alat pelindung diri (APD) yang menjadi pasokan yang dibutuhkan tenaga medis," kata Agus, Jumat (29/5/2020).

Menperin telah meninjau salah perusahaan industri manufaktur di Brebes, yakni PT. Daehan Global. Diketahui saat ini memproduksi APD berupa coverall atau protective suite dengan kapasitas 12 juta pieces per bulan dan surgical mask sebanyak 6 juta pieces per bulan. 

Menurutnya, produksi tersebut turut membantu pemerintah dalam suplai kebutuhan perlindungan tenaga medis. Sisi lain, pasar ekspor khususnya di Amerika Serikat sudah bisa diakses kembali. Sehingga industri pakaian jadi bisa dipacu untuk melakukan produksi yang memberi nilai tambah di dalam negeri. 

"Kami baru saja mendapat laporan tentang dibukanya kembali pasar ekspor, walaupun kuantitasnya belum sepenuhnya pulih," ungkapnya.

-
Ilustrasi industri garmen (Asemconnectvietnam)

Adapun PT. Daehan Global merupakan salah satu perusahaan garmen yang beroperasi di empat lokasi, yaitu Sukabumi, Citeureup, Cibinong, dan Brebes. Dengan total tenaga kerja sekitar 14.000 orang, perusahaan ini memiliki kapasitas produksi hingga 63,3 juta pieces.

Sejauh ini volume ekspor perusahaan mencapai 17,76 juta pieces yang bernilai USD128,7 juta, perusahaan garmen tersebut merupakan salah satu bagian dari rantai pasok produk garmen global. Pabrik Daehan Global Brebes sendiri memproduksi pakaian jadi sebanyak 2,5 juta lusin per tahun.

Menperin pun mengapresiasi upaya perusahaan industri yang tetap berkomitmen untuk berproduksi dengan mengutamakan penerapan protokol kesehatan. 

"Dengan tetap beroperasi, sektor industri bisa memberikan kontribusi terhadap ekonomi nasional, terlebih dalam kondisi yang kurang menguntungkan saat ini," tuturnya.

Dia mengungkapkan, bahwa selama masa pandemi Covid-19, jumlah pegawai yang bekerja dibatasi hingga 50%, dari total 6.336 karyawan pabrik dan kantor menjadi 3.498 orang. Pabrik juga melakukan kegiatan produksi hanya dalam satu shift.

Menperin pun meminta PT Daehan Global agar terus mempertahankan serta meningkatkan penerapan protokol kesehatan di lingkungan kerjanya. 

"Tujuannya, agar kita semua semakin yakin bahwa industri bisa ikut berperan terhadap penanggulangan Covid-19," tegasnya.

Sebagaimana diketahui Kemenperin tengah menyusun pedoman selanjutnya mengenai pelaksanaan aktivitas industri dengan mengutamakan penerapan protokol kesehatan, terutama setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah mulai dikurangi.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X