Kesepakatan Perdagangan Brexit Inggris dan UE Kacau, PM Boris Johnson: Kemungkinan Gagal

- Jumat, 11 Desember 2020 | 17:45 WIB
Perdana Menteri Inggris Borish Johnson ( ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville/aww)
Perdana Menteri Inggris Borish Johnson ( ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville/aww)

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut "kemungkinan kuat" Inggris dan Uni Eropa (EU) gagal mencapai kesepakatan perdagangan brexit. Namun ia berjanji dalam tiga minggu kedepan akan melakukan apapun untuk menghindari perpisahan yang kacau.

Dilansir dari Antara, ketika Inggris akhirnya Uni Eropa dan Inggris berselisih paham mengenai hak penangkapan ikan, pengaturan ekonomi yang adil dan penyelesaian sengketa. Hal itu terjadi setelah berbulan-bulan membicarakan terkait perdagangan yang akan dimulai pada 1 Januari. 

Meski telah menghabiskan waktu berbulan-bulan dalam pembicaraan terkait perdagangan untuk diberlakukan mulai 1 Januari, ketika Inggris akhirnya keluar dari orbit blok tersebut, Uni Eropa dan Inggris berselisih mengenai hak penangkapan ikan, pengaturan ekonomi yang adil dan penyelesaian sengketa.

Kedua belah pihak telah menetapkan batas waktu hari Minggu untuk mencapai kesepakatan dan mencegah perpisahan yang kacau.

Usai bertemu dengan para menteri seniornya, Johnson mengatakan fakta yang ada saat ini tidak dapat disetujui oleh Inggris.

"Kita harus benar benar menjelaskan sekarang bahwa ada kemungkinan kuat bahwa kita akan memiliki solusi yang lebih mirip dengan hubungan Australia dengan Uni Eropa, dibandingkan dengan hubungan Kanada dengan Uni Eropa," kata Johnson.

Di bawah skenario tersebut, Uni Eropa akan memberlakukan hambatan perdagangan terhadap Inggris hanya dalam tiga pekan. EU sendiri merupakan mitra perdagangan utama Inggris.

Nilai sterling terhadap dolar AS turun menjadi 1,3262 dolar terkait pernyataan itu, dari sebelumnya sebesar 1,33 dolar AS. Angka tersebut hampir 0,9 persen lebih rendah pada hari itu dengan 1,3274 dolar.

Johnson berbicara saat 27 pemimpin nasional UE bertemu di Brussel dan pemimpin eksekutif blok itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, mengatakan bahwa menjembatani perbedaan yang terus menerus dalam pembicaraan perdagangan dengan Inggris "sulit".

"Kami bersedia memberikan akses terhadap pasar tunggal kami, namun kondisinya harus adil. Keseimbangan keadilan yang tepat belum tercapai sejauh ini," tambah Johnson.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X