Tes PCR Mahal, Maskapai Garuda Siapkan Tes Cepat Bagi Penumpang

- Sabtu, 6 Juni 2020 | 00:02 WIB
Petugas melakukan tes diagnostik cepat COVID-19 (Rapid Test). (Photo/Ilustrasi/ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Petugas melakukan tes diagnostik cepat COVID-19 (Rapid Test). (Photo/Ilustrasi/ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan bahwa pihak Maskapai Garuda Indonesia berencana menyiapkan tes cepat (rapit test) Covid-19 bagi penumpang yang akan melakukan penerbangan.

“Filosofinya, orang yang naik pesawat itu sehat, karena itu kita menyaring dan Gugus Tugas juga sudah mensyaratkan orang tidak boleh melakukan perjalanan kalau belum punya ‘rapid test’,” katanya dalam konferensi virtual di Jakarta, Jumat (5/6/2020).

Menurut Irfan, tes Polymerase Chain Reaction (PCR) lebih mahal daripada harga tiket itu sendiri. Sementara itu, tes cepat juga sudah dirasa cukup untuk menjadi syarat calon penumpang agar bisa melakukan perjalanan penerbangan.

“Ke depan kita pastikan mereka naik pesawat sehat, menurut kami ‘rapid test’ cukup, berapa biayanya. Saya enggak mengeluh, tapi jangan sampai biaya untuk sehat lebih mahal dari biaya terbang,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya akan menyediakan pelindung wajah bagi seluruh awak kabin. Upaya tersebut menjadi salah satu cara untuk menghindari penularan Covid-19 terhadap penumpang.

“Kita berpikir untuk cari ‘face shield’, kalau pakai masker enggak ketahuan orang ngomong apa enggak, senyum apa enggak. Ini mengenai interaksi,” katanya.

“Kita hilangkan majalah-majalah, biasanya Anda lihat foto saya di halaman pertama hari ini hilang, kita pikirkan itu masuk dalam tv. Penumpang masuk sudah siapkan ‘safety kit’, masker, dan lainnya. Kita pikirkan yang pas enggak mahal-mahal amat tapi menarik,” lanjutnya kembali menjelaskan.

Pihak Garuda Indonesia juga akan melakukan perubahan terhadap kursi penumpang dan diberi jarak.

“Kita sepakat dengan jarak, kursi tengah akan kita kosongkan. Kalau masyarakat tidak aman akan jarak tapi dengan naik Garuda semua rasa kelas bisnis. Masalahnya, dengan itu berlangsung apalagi lama, ada implikasi finansial, mungkin kita naikkan harga tentu yang penumpang bisa,” ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X