Viral Foto Komodo Hadang Truk Proyek 'Jurassic Park' di Pulau Rinca, Netizen Kecam Jokowi

- Minggu, 25 Oktober 2020 | 16:42 WIB
Seekor komodo terlihat seolah menghadang truk proyek Jurassic Park di Pulau Rinca. (Foto: Instagram @gregoriusafioma)
Seekor komodo terlihat seolah menghadang truk proyek Jurassic Park di Pulau Rinca. (Foto: Instagram @gregoriusafioma)

Kehidupan komodo di Taman Nasional Komodo semakin terancam akibat ambisi pemerintah membangun Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), atau lebih dikenal dengan julukan satire 'Jurassic Park'.

Baru-baru ini, beredar di media sosial sebuah foto yang menampilkan seekor komodo tengah berjalan di dekat sebuah truk pengangkut material proyek. Satwa dilindungi itu terlihat seolah sedang menghadang truk tersebut.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Dapat kiriman foto tentang situasi pembangunan “jurassic park” ini dr seorang teman.? Komodo “hadang” Truck pembangunan Jurassic Park di Rinca. ? ? Ini benar-benar “gila”, tak pernah dibayangkan sebelumnya bisa terjadi. ? ? Truk masuk ke dalam kawasan konservasi yang dijaga ketat selama puluhan tahun dan telah secara sistematik meminggirkan masyarakat dari akses terhadap pembangunan yg layak demi konservasi. ? ? Ini barangkali truk pertama yang masuk ke dalam kawasan konservasi komodo sejak komodo menjadi perhatian dunia tahun 1912.? ? Dengan santuy, orang menyaksikan dari atas truk, tanpa mereka menyadari bahwa kawasan ini telah melewati sejarah yang sangat panjang dan melibatkan narasi-narasi pengorbanan dari berbagai pihak. ? ? Semua cara untuk menentang rencana ini sudah dilakukan dan dilakukan secara terhomat sebagaimana pemuja rejim ini kehendaki baik di jalanan maupun di kantor-kantor pemerintahan, namun nyatanya memang tidak didengarkan. ? ? Pembangunan ini berawal dari kunjungan presiden Jokowi pada Juli 2019. Dalam kunjungan itu, ia mengumumkan rencana pembangunan tersebut. KLHK yang menjadi pengelolah TNK, hanya “nurut” saja kemauan presiden. ? ? Padahal tahun sebelumnya, beramai-ramai orang membongkar pengaplingan PT. Segara Komodo Lestari, milik David Makes (adiknya, Josua Makes, pemilik plataran komodo) di kawasan yang sama dan KLHK berkomitmen meninjau kembali ijin pembangunan dalam kawasan. ? ? Saya sendiri skeptis apakah pembangunan ini benar-benar suatu keputusan yang terencana atau rencana yang impulsif karena momentum saja. Jokowi sendiri mungkin tak banyak paham tentang konservasi komodo jika hanya mengandalkan satu-dua kali kunjungan saja. ? ? Dalam kunjungan kedua itu, kita mudah melihat siapa yang memfasilitasi Jokowi saat itu (bdk, kapal, tempat nginap, dan orang-orang yang mendampingi). ? Presiden yang terobsesi dengan investasi apalagi yg menjual “kesejahteraan” masyarakat, tentu sangat antusias dg rencana itu. Padahal konsekuensinya banyak.? ? Melihat foto ini, dalih zona pemanfaatan hanyalah alibi semata. tahapan proses pembangunan ini saja, sdh jelas mengabaikan prinsip konservasi, apalagi bangunan dan model pengelolaan.

A post shared by gregorius afioma (@gregoriusafioma) on

Foto tersebut diunggah akun Instagram @gregoriusafioma. Gregorius menyebut bahwa pemandangan tersebut benar-benar “gila” dan tak pernah dibayangkan sebelumnya bisa terjadi. ?

"Truk masuk ke dalam kawasan konservasi yang dijaga ketat selama puluhan tahun dan telah secara sistematik meminggirkan masyarakat dari akses terhadap pembangunan yg layak demi konservasi," tulisnya dalam unggahan itu.

Gregorius menduga bahwa truk tersebut adalah truk pertama yang masuk ke dalam kawasan konservasi komodo sejak komodo menjadi perhatian dunia tahun 1912.?

"Dengan santuy, orang menyaksikan dari atas truk, tanpa mereka menyadari bahwa kawasan ini telah melewati sejarah yang sangat panjang dan melibatkan narasi-narasi pengorbanan dari berbagai pihak," katanya.

Menurut Gregorius, semua cara untuk menentang rencana ini sudah dilakukan secara terhomat, baik di jalanan maupun di kantor-kantor pemerintahan.

"Namun nyatanya memang tidak didengarkan," katanya.

Gregorius menulis, pembangunan proyek tersebut berawal dari kunjungan Presiden Jokowi pada Juli 2019. Dalam kunjungan itu, tulisnya, Jokowi mengumumkan rencana pembangunan tersebut. 

"KLHK yang menjadi pengelolah TNK, hanya nurut saja kemauan presiden. ? Padahal tahun sebelumnya, beramai-ramai orang membongkar pengaplingan PT. Segara Komodo Lestari, milik David Makes (adiknya, Josua Makes, pemilik plataran komodo) di kawasan yang sama dan KLHK berkomitmen meninjau kembali ijin pembangunan dalam kawasan," katanya.

Ia pun skeptis apakah pembangunan tersebut benar-benar suatu keputusan yang terencana atau rencana yang impulsif karena momentum saja. 

"Jokowi sendiri mungkin tak banyak paham tentang konservasi komodo jika hanya mengandalkan satu-dua kali kunjungan saja," katanya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X