Capres Pilihan Jokowi Diprediksi Belum Tentu Dipilih Masyarakat

- Selasa, 26 Juli 2022 | 18:43 WIB
Presiden Joko Widodo. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Presiden Joko Widodo. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Menjelang Pilpres 2024 Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap masih mempunyai pengaruh besar terhadap kelompok pemilih dan bukan kepada sosok yang akan berlaga.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menyatakan, Jokowi Effect hanya akan menjadi mainan para kelompok pendukung. Sementara pemilih yang sebenarnya akan memilih Capres-Cawapres yang berkenan untuk mereka. 

“Presiden Jokowi punya dampak terhadap kelompok - kelompok penggerak pemilih, tetapi tidak ada dampak pada pemilih langsung,” kata Dedi kepada wartawan, Selasa (26/7/2022).

Dedi menyampaikan bilamana kelompok penggerak pemilih yang dimaksud misalnya relawan, kelompok yang berkepentingan melakukan propaganda. Hanya saja suara pemilih sebenarnya diwakili dalam bentuk survei opini publik. 

“Dalam skema survei pasti tentu melakukan asesmen terhadap preferensi politik responden. Kita bisa memastikan bahwa pemilih bukan saja punya hak memilih, mereka memang mengikuti perkembangan politik saat survei itu dilakukan,” urai Dedi. 

Bahkan Dedi memaparkan jika berdasarkan lembaga survei miliknya yaitu Indonesia Political Opinion, juga menjalankan sejumlah survei opini publik terkait politik. Hingga apapun hasilnya, itu adalah murni pilihan dari pemilih. 

Baca Juga: Gerindra akan Tentukan Prabowo sebagai Capres, NasDem: Semakin Cepat, Semakin Bagus!

“Tidak ada referensi pemilih apa yang diusung Presiden Jokowi itu  yang akan dia pilih, itu hampir tidak ada. Sehingga pilihan politik, pilihan pada tokoh potensial terusung pada pilpres 2024, itu murni tokoh yang disukai responden saat survei dilakukan, termasuk adalah pilihan responden untuk siapa yang dia pilih,” papar Dedi. 

Kalaupun ada pihak lain yang mempengaruhi pilihan pemilih, umumnya mereka adalah komunitas atau orang yang dekat, misalnya Ketua RT, Ketua Adat dan tokoh masyarakat. Bahkan jika Presiden Jokowi terang-terangan menunjuk Capres/Cawapresnya, tidak akan menimbulkan jokowi effect untuk mendongkrak elektabilitas maupun popularitas si calon. 

"Tetapi itu tidak bisa dianggap faktor Jokowi, itu hanya mungkin karena apa yang disarankan Jokowi sudah sesuai dengan pilihan responden,” papar Dedi. 

Sementara, Pengamat politik Emrus Sihombing menilai wajar dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kandidat calon presiden (capres) di Pemilu 2024 tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan elektabilitas calon. 

Hal itu terjadi karena memang Jokowi tidak menunjukkan keberpihakan pada salah satu nama yang digadang-gadang maju dalam Pilpes 2024.  Selama Jokowi belum berpihak, maka sulit untuk mengatakan ada atau tidanya efek Jokowi tersebut.

"Saya kira sangat sederhana. Di situlah menunjukkan Bapak Presiden tidak berpihak pada salah satu calon. Kalau dia berpihak pada salah satu calon, baru kita mengatakan ada Jokowi effect atau tidak," tutur Emrus.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X