Pemerintah Kembali Terbitkan Samurai Bonds 100 Miliar Yen, Biayai Defisit APBN

- Jumat, 21 Mei 2021 | 19:11 WIB
Ilustrasi mata uang Yen. (photo/Pixabay/Maccabee/ilustrasi)
Ilustrasi mata uang Yen. (photo/Pixabay/Maccabee/ilustrasi)

Pemerintah kembali menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi yen atau Samurai Bonds senilai 100 miliar yen yang ditujukan untuk membiayai defisit APBN 2021 sekaligus upaya pemulihan ekonomi nasional.

Keterangan Pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko yang diterima di Jakarta, Jumat (21/5) dikutip dari ANTARA, menyatakan penerbitan Samurai Bonds ini terdiri dari enam seri yaitu RIJPY0524, RIJPY0526, RIJPY0528, RIJPY0531, RIJPY0536 dan RIJPY0541.

Kemenkeu menyatakan kehadiran Pemerintah Indonesia untuk menerbitkan Samurai Bonds di pasar Jepang merupakan momentum yang tepat meskipun di tengah state of emergency.

Hal itu lantaran terdapat berbagai capaian yang sangat positif antara lain nominal penerbitan pada tenor tiga tahun terkecil dalam sejarah penerbitan Samurai Bonds Pemerintah Indonesia.

Baca juga: Santet Israel, Puluhan Dukun Indonesia Kirim 'Rudal Ghaib' untuk Bantu Palestina

Sekitar 70 persen dari total nominal penerbitan kali ini berada pada tenor lima tahun ke atas dan berkurangnya dominasi tenor pendek mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia.

Kemudian juga tercapainya spread terhadap Yen Swap dan kupon terendah untuk seluruh tenor dalam sejarah penerbitan Samurai Bonds oleh Pemerintah Indonesia tanpa JBIC guarantee.

Selanjutnya kupon terendah sepanjang sejarah penerbitan Samurai Bonds untuk tenor 10 tahun yaitu sebesar 0,89 persen yang juga lebih rendah dibanding penerbitan Samurai Bonds 10 tahun dengan JBIC guarantee pada 2015 yang berada di level 0,91 persen.

Pemerintah memulai official marketingpenerbitan Samurai Bonds ini pada Selasa (18/5) dengan minat investor yang masih cukup tinggi dengan bid-to-cover ratio mencapai 1,6 kali.

Berdasarkan tipenya, investor pada transaksi kali ini terdiri dari city banks 22,2 persen, asuransi 7 persen, asset managers 31,1 persen, central cooperatives 7 persen, central banks 4 persen, public funds 0,2 persen, shinkin banks/regional banks 8,9 persen dan lainnya 19,6 persen.

Sedangkan investor dari luar Jepang tercatat sebanyak 17,7 persen dari jumlah total investor.

Joint Lead Arrangers dalam transaksi ini adalah Daiwa Securities Co Ltd, Mizuho Securities Co Ltd, Nomura Securities Co Ltd, dan SMBC Nikko Securities Inc.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X