Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Fadli Zon mengatakan Indonesia belum menjadikan kebudayaan sebagai aset nasional. Akibatnya kebudayaan asing seperti budaya Korea dan AS sangat mudah masuk.
Hal itu dikatakan Fadli Zon melalui cuitan di akun Twitter @fadlizon saat merespon pemberitaan mengenai Jubir Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak yang mengatakan bahwa serangan budaya dari Korea dan AS menjadi masalah yang serius.
"Masalahnya kita belum menempatkan budaya sebagai aset nasional. Kekayaan nasional yang dilirik itu minyak, emas, batubara dll. Cultural capital sangat penting," tulis dia dikutip Indozone, Kamis (19/8/2021).
Menurut Fadli Zon, hanya sebuah bangsa beradab yang menghargai kebudayaannya. Hal itulah yang terjadi pada Korea dan AS.
"Hanya bangsa beradab menghargai budayanya. Korea dan AS sudah lama berbudaya dan beradab," lanjut dia.
Masalahnya kita blm menempatkan budaya sbg aset nasional (national treasure).Kekayaan nasional yg dilirik itu minyak, emas, batubara dll.Cultural capital sangat penting.Hanya bangsa beradab menghargai budayanya. Korea n AS sdh lama berbudaya n beradab. Kita masih sibuk mural ???????? https://t.co/FSxCpOKlK8
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) August 18, 2021
Sebelumnya, Jubir Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan serangan budaya Korea dan AS di Indonesia menjadi masalah yang serius.
Serangan budaya dari kedua negara itu membuat kebanyakan anak-anak muda Indonesia kehilangan jati diri.