Rusia Klaim Kasus Bucha adalah Opera Sabun Pihak Barat

- Rabu, 6 April 2022 | 02:10 WIB
Relawan membawa kantong mayat di Bucha, Ukraina. (REUTERS/Stringer)
Relawan membawa kantong mayat di Bucha, Ukraina. (REUTERS/Stringer)

Ketua Duma, majelis rendah parlemen Rusia, mengatakan bahwa pembunuhan warga sipil di kota Bucha, Ukraina, merupakan bagian dari tindakan curang Barat untuk mendiskreditkan Rusia.

"Situasi di Bucha adalah provokasi untuk mendiskreditkan Rusia," kata Vyacheslav Volodin, seperti disadur dari Reuters, Rabu (6/4/2022)

"Washington dan Brussels penulis skenario dan sutradaranya, dan Kiev adalah aktor-aktornya. Tidak ada fakta, hanya kebohongan," sambungnya.

Sejak pasukan Rusia ditarik mundur dari kota-kota di sekitar ibu kota Ukraina, Kiev, pekan lalu, tentara Ukraina telah memperlihatkan kepada wartawan mayat-mayat yang mereka sebut sebagai warga sipil yang dibunuh oleh pasukan Rusia, rumah-rumah yang hancur dan mobil-mobil yang dibakar.

Baca Juga: Barat Tuduh Bantai Warga Sipil, Rusia Bantah dan Kejanggalan Jasad Pembunuhan Bucha

Pihak pemerintahan Rusia sendiri telah membantah semua tuduhan tersebut. Wali Kota Bucha pada Minggu mengatakan 300 warganya telah tewas selama kotanya diduduki oleh Rusia.

Di kota yang berjarak hanya 37 km dari ibu kota Kiev itu wartawan Reuters melihat mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan. Tangan dan kaki para korban tewas menyembul dari liang kuburan massal yang masih terbuka di halaman sebuah gereja.

Amerika Serikat (AS) dan Eropa pada Selasa berencana menjatuhkan sanksi baru kepada Rusia atas pembunuhan warga sipil di Ukraina, sementara Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan jumlah korban yang ditemukan mungkin akan bertambah.

Presiden AS Joe Biden mendesak sebuah pengadilan kejahatan perang terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. AS, Jerman dan Prancis juga mengancam Moskow dengan sanksi-sanksi baru. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X